TANA TIDUNG, Metro Kaltara.com – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung terus mendorong semangat inovasi dan pelestarian budaya daerah. Hal ini ditandai dengan Launching Aksi Perubahan PKA Angkatan XVI-XVII dan Peresmian Sanggar Seni Budaya Upun Taka, yang digelar di Balai Adat Tidung, Kecamatan Sesayap Hilir, pada Senin malam (23/6).
Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas BKSDM Edy Harsono yang mewakili Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali. Turut hadir dalam acara itu Vamelia Ibrahim, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara sekaligus Ketua TP PKK Tana Tidung, Ketua Lembaga Adat Tidung Aji Askandar, tokoh masyarakat, para mentor dan fasilitator PKA, serta seluruh peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan XVI dan XVII.
Dalam sambutannya, Edy Harsono menyampaikan rasa bangga dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peserta PKA yang telah menunjukkan dedikasi dan semangat inovatif melalui enam program aksi perubahan yang dinilai berdampak nyata terhadap pembangunan daerah.
“Ini bukan sekadar tugas pelatihan, melainkan wujud kontribusi nyata dan keberanian para ASN untuk menjadi pelaku transformasi di lingkungan kerja masing-masing, ujar Edy saat membacakan sambutan Bupati Ibrahim Ali.
Adapun enam program yang di-launching malam itu meliputi:
1. Revitalisasi Kesenian Kulintangan sebagai Warisan Budaya Tidung.
2. PENSIL (Peningkatan Pembelajaran Berbasis Literasi).
3. Pemuda Sedaya (Peran Pemuda dalam Seni dan Budaya).
4.Sinar Data (Sinkronisasi dan Integrasi Data Aset Tanah)
5.Sinan Sehat (Integrasi Layanan Kesehatan).
6.BARACUDA (Barcode Cepat Donor Darah).
Menurutnya, program-program tersebut mencerminkan arah pembangunan Tana Tidung yang lebih inklusif, responsif, dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat.
Salah satu agenda penting dalam kegiatan tersebut adalah **Peresmian Sanggar Seni Budaya Upun Taka, sebagai bentuk komitmen pelestarian budaya lokal, khususnya kesenian kulintangan yang merupakan identitas masyarakat Tidung.
“Peresmian sanggar ini adalah tonggak penting bagi pelestarian budaya. Saya berharap sanggar ini menjadi ruang edukatif, kreatif, dan produktif bagi para seniman dan generasi muda,”ungkapnya.
Edy juga menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan semata tanggung jawab dinas teknis, tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, lembaga adat, dunia pendidikan hingga komunitas pemuda.
Kepemimpinan, lanjutnya, tidak hanya diukur dari jabatan struktural, tetapi dari kemauan untuk melayani dan menciptakan perubahan yang berdampak.
“Jadilah pemimpin yang inspiratif, yang mampu membangun jejaring kolaborasi dan memberdayakan sesama, bukan sekadar memberi instruksi,”tuturnya.
Acara ditutup dengan pemukulan gong sebagai simbolisasi dimulainya seluruh program aksi perubahan dan peresmian sanggar seni budaya.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya secara resmi membuka Launching Aksi Perubahan PKA Angkatan XVI dan XVII serta meresmikan Sanggar Seni Budaya Upun Taka,” pungkasnya disambut tepuk tangan meriah para hadirin.
Acara berlangsung khidmat dengan berbagai penampilan tari tarian, menandai semangat kolaborasi dan inovasi menuju Tana Tidung yang lebih maju, berdaya saing, dan bermartabat. (rko)