SAMARINDA, MK – Memasuki 50 hari penyanderaan 7 ABK Tug Boat (TB) Charles oleh kelompok separatis di perairan Filipina, keluarga korban bersama jajaran PT Pelayaran Rusianto Bersaudara berkumpul di perusahaan menggelar do’a bersama, Selasa (09/08).
Berdasarkan pantauan Metro Kaltara sejumlah keluarga korban yang hadir, tak kuasa membendung air matanya lantaran memikirkan para sandera. Sebab hingga kini belum ada tanda-tanda pembebasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata. Apalagi saat ini keluarga dapat kabar jika sedang terjadi kontak senjata di Filipina.
Human Resources Departement PT. Pelayaran Rusianto Bersaudara Lalu Hadi Sanjaya mengatakan acara doa bersama dilakukan semata-mata sebagai bentuk kepedulian perusahaan dengan nasib para sandera.
“Doa bersama ini semata-mata bentuk kepedulian kami, mudah-mudahan doa kami dikabulkan, dan para ABK sandera secepatnya kembali berkumpul dengan istri dan anak-anaknya,” ujarnya.
Sementara, Elona salah satu istri korban yang disandera mengaku saat ini khawatir dengan kondisi suaminya. Apalagi ada info jika telah terjadi kontak senjata di Filipina. Ia pun terus berharap agar para ABK pulang dengan selamat.
“Saya tak bisa memberikan komentar yang banyak, jelas saya sangat khawatir dan terus berharap agar para suami kami bisa pulang dengan selamat,” tutur Elona sambil mengeluarkan air matanya. (Gladis/MK*1)