KALTARA, MK – Puluhan wartawan se Kaltara mengutuk ulah oknum TNI AU Suwondo yang melakukan tindakan kekerasan terhadap pers di Medan Sumatra Utara dengan melakukan aksi solidaritas, Kamis (18/08).
Di Tarakan sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kaltara menggelar unjuk rasa di Simpang Tiga depan Grand Mall Tarakan (GTM) sekitar pukul 16.00 Wita.
Aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap dua wartawan yang mengalami luka parah akibat ulah Oknum TNI AU yang tidak bertanggungjawab. Selain itu para wartawan mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan meletakkan id card atau kartu pers.
Setelah melakukan aksi, para wartawan kemudian menuju Markas Lanud Tarakan di Jalan Mulawarman untuk menyerahkan petisi kepada Komandan Lanud Tarakan untuk disampaikan kepada Komandan Lanud di Medan.
“Terkait aksi hari ini, kami meminta agar Komandan Lanud Medan memecat oknum yang menganiaya wartawan. Selain itu para oknum TNI AU yang melakukan pemukulan terhadap warga dan wartawan diusut tuntas sampai ke pengadilan militer hingga pengadilan sipil,” tegas Usman Coddang selaku Ketua IJTI Kaltara.
Hal serupa juga dilakukan di Bulungan, organisasi PWI Kaltara, IJTI Kaltara, Ikatan Wartawan Kaltara (IWAK), Aliansi Wartawan Harian (AWAN) dan Ikatan Jurnalis Televisi Kaltara (IJTK) memulai aksi dari lapangan aghatis ke Kantor Gubernur Kaltara.
Didepan kantor gubernur para jurnalis bergantian menyampaikan orasinya. Ketua PWI Kaltara Datu Iskandar Zulkarnean menjelaskan aksi ini menunjukkan solidaritas semua wartawan se tanah air yang mengutuk keras atas kejadian kekerasan terhadap wartawan di Medan.
Sementara itu Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menyampaikan dukungannya kepada para jurnalis. Bahkan dirinya mendorong agar oknum aparat dapat ditindak sesuai undang-undang yang berlaku. ”Saya sangat mendukung langkah dari teman-teman pers. Saya juga merasa kecewa dengan adanya tindakan demikian dari oknum. Mari kita dukung dan menanti langkah-langkah yang diambil bapak panglima TNI. Saya yakin ada tindakan hukum diberikan kepada pelaku,” katanya saat menemui para wartawan.
Diakhir aksi, Gubernur, Sekprov, Bupati Bulungan serta perwakilan dari Kodim dan Polres Bulungan membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan atas kekerasan terhadap pers. (DC/ARAS/MK*1)