Lilin Aroma Terapi dan Pencubon Sawat Raih Rekor Dunia Muri

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, MK – Bukan cuma Ajung Berambang Padau Talu Dulung.nKabupaten Tana Tidung juga menciptakan rekor dunia MURI (Museum Rekor Indonesia) Pencubon Sawat Terbesar dan Lilin Aroma Terapi Terbanyak.

Sertifikat MURI Pencubon Sawat Terbesar pun diberikan kepada Lembaga Adat Dayak Bulusu, sementara untuk Lilin Aroma Terapi Terbanyak kepada Pemkab Tana Tidung.

Sertifikat ini diserahkan oleh Bryan Razu Ramdhan, Customer Relation Manager MURI di lapangan RTH. H. Joesoef  Abdullah, Tideng Pale, Rabu (21/8).

Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengatakan, ajuan untuk pencatatan rekor MURI tidak hanya Replika Ajung Berambang Padau Talu Dulung Terbesar, lilin aroma terapi tapi juga acara rudot dan nasi wasur.

ia mengatakan, Pencubon Sawat adalah tempat awal atau pokok menyimpan bibit padi yang tinggi sebelum ditabur atau ditanam di lahan yang telah disediakan.

“Cuma yang diterima MURI hanya tiga, sementara duanya tidak memenuhi kreteria dan klasifikasi rekor MURI. Penyebabnya karena di daerah lain lebih besar jumlahnya, misalnya acara rudot di daerah  lainnya juga ada dengan jumlah lebih besar,” kata Ibrahim Ali.

Pemkab Tana Tidung akan menginventarisasi budaya budaya lokal yang belum dipromosikan atau masuk rekor MURI. Karena itu, di dua tahun yang akan datang disuguhkan yang lebih luar biasa lagi.

“Insyaallah di 2026, Irau akan dilaksanakan di tempat yang berbeda dan baru, yakni di kawasan pusat pemerintahan,” ucapnya.

Adapun tujuan dari pencatatan rekor MURI, untuk mempromosikan sekaligus mematenkan.

“Kita juga diliput media nasional maupun lokal.Alhamdulillah mata terbuka dan tertuju kepada Irau Tana Tidung,” tutupnya.

Diketahui, pada penciptaan rekor dunia MURI Pencubon Sawat Terbesar (Bulusu) dengan ukuran 4×4 meter, sementara usulan dari panitia Irau 1×1 meter. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.