Tarakan, MK – Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Bidang Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi Prof. Dr. M. Ryaas Rasyid dipastikan menghadiri kampanye akbar pasangan pejuang (Jusuf SK-Marthin Billa) di Lapangan Boom Panjang, Jumat siang (04/12), sekitar pukul 14:00 Wita.
Salah satu saksi sejarah yang turut berjuang dalam pembentukan Provinsi Kaltara kala menjadi Watimpres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengaku kehadirannya di kampanye akbar sebagai bentuk dukungan kepada para sahabatnya (Jusuf SK-Marthin Billa).
Ketiganya terlibat aktif selama 3 Tahun 8 Bulan dalam perjuangan pengesahan DOB Provinsi Kaltara baik dalam melakukan loby-loby dengan Presiden SBY maupun DPR RI. “Saya siap menghadiri kampanye akbar dr. Jusuf SK dan Pak Marthin. Ini sebagai bentuk dukungan para Pejuang Kaltara yang maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di daerahnya sendiri,” ujarnnya kepada Metro Kaltara.
Bahkan, Mantan Menteri Negera Pendayagunaan Aparatur Negara dijamannya Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) menegaskan sudah sepantasnya figur dr. Jusuf SK-Marthin Billa maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.
“Saya berfikir begini keduanya (Jusuf SK-Marthin Billa) pernah berhasil memimpin dan membawa kemajuan pesat di daerahnya masing-masing. Ditambah lagi, keduanya memang benar sebagai pejuang pembentukan Kaltara. Saya saksi siapa-siapa saja yang gigih berjuang mengorbankan waktu hingga materi karena waktu itu saya menjabat Watimpres,” bebernya.
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia memapaparkan secara gamblang bahwa Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sempat menyatakan penolakan atau tidak setuju atas beridirnya Provinsi Ke 34. “Saya sempat khawatir Provinsi Kaltara tidak berdiri karena Kaltim enggan melepaskan ke lima daerah ini. Bahkan sempat ada upaya memblok pengesahan Undang-Undang DOB Provinsi Kaltara di DPR RI. Saya kurang tahu selain Awang Faroek siapa saja pejabat disana yang terlibat melakukan upaya penolakan,” ucapnya.
Prof Ryaas Rasyid mengungkapkan masyarakat Kaltara tak perlu gamang memilih siapa pemimpin Kaltara. “Pasangan Pejuang saya anggap ideal dan merupakan bentuk representasi masyarakat Provinsi Kaltara, pak dr. Jusuf SK sebagai figur mewakili masyarakat di perkotaan dan pak Marthin mewakili masyarakat perbatasan dan pedalaman,” tuturnya. (sti)