Jakarta: Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menolak isu penutupan Taman Nasional (TN) Komodo, Nusa Tenggara Timur. Isu itu disebut mengganggu bisnis wisata.
Dalam bisnis, kepastian dalam menjalankan usaha menjadi hal yang paling utama, termasuk bagi pelaku industri pariwisata. Sehingga isu penutupan destinasi jelas akan mengganggu kinerja pariwisata secara langsung.

“Kalau ada isu ditutup, travel agent dan travel operator tidak ada yang berani bergerak. Karena kalau dia bergerak mengiklankan, ujug-ujug ditutup, bagaimana? Siapa yang mau tanggung jawab?” tukas Arief dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu, 3 Februari 2019.
Arief juga mengkritik kabar kenaikan tiket masuk TN Komodo. Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat berwacana menaikkan harga tiket menjadi USD500 untuk wisatawan mancanegara dan USD100 untuk wisatawan dalam negeri.
“USD10 menjadi USD500, kamu jadi travel agent, travel operator, berani tidak jual ke orang lain? Tidak berani. Hal ini berpotensi akan berdampak luas terhadap keberlangsungan industri pariwisata,” tegas Arief.
Ia menjamin tidak ada penutupan TN Komodo, karena kewenangan untuk tersebut ada di pemerintah pusat. Menurutnya, TN Komodo harus tetap beroperasi tanpa mengabaikan kelestariannya.
“TN Komodo harus tetap menjadi aset pariwisata Indonesia tanpa mengabaikan isu kelestarian di dalamnya,” pungkas dia. (HUS/MEDCOM.ID)