TANJUNG SELOR, MK – Kelompok umur lanjut usia atau di atas 60 tahun rentan atau sangat beresiko terpapar Covid-19. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Utara (Kaltara) tengah berusaha memberikan perhatian bagi mereka yang termasuk dalam kategori ini.
Apalagi kata Kepala Dinkes Kaltara, Usman, salah satu arahan Presiden pada saat memberi arahan kepada Gubernur se-Tanah Air melalui saluran telekonfrensi, Selasa (24/3), adalah pentingnya memberi perhatian kepada lanjut usia.
Dinkes sesegera akan bersurat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota untuk secara aktiv menggerakkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia daerah masing-masing untuk mencegah dan mengawasi penularan wabah Covid-19. “Agar lansia-lansia di daerah kita tetap bugar, mendiri, dan produktif, kami minta dilakukan terus pembinaan pola hidup sehat. Sebab lansia sangat rentan beresiko terkena Covid-19,” kata Usman.
Usman menekankan, masyarakat mematuhi prinsip social distancing. Hal ini salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 kepada masyarakat lainnya yang masuk kategori lanjut usia. “Ikuti imbauan pemerintah. Jangan banyak beraktivitas di luar rumah. Tidak ada jaminan bahwa kita pulang ke rumah bisa bebas dari Covid-9. Ketika pulang, tentu ada interaksi dengan orangtua kita. Oleh karena itu, sadarlah pentingnya social distancing dan penerapan pola hidup bersih,” ujarnya.
Kata Usman, sesuai dengan kewenangan pengelolaannya, Dinkes Kaltara akan melaksanakan pengawasan dan pemantauan secara berkala para penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Marga Rahayu Tanjung Selor. “Sudah ada permintaan jadwal ke kita untuk melakukan pemeriksan ke sana,” ujarnya.
Rentannya kategori kelompok lanjut usia tertular Covid-19, bukan berarti usia dewasa tidak demikian. Semua kelompok usia menurut Usman sama-sama rentan. Namun daya tahan tubuh kategori lanjut usia, cenderung lebih rendah dibanding kategori usia dewasa.
JANGAN BERLEBIH KONSUMSI OBAT IMUN
Dinkes Kaltara mengimbau masyarakat mawas mengkonsumsi obat-obatan baik kimia maupun herbal. Sebab tutur Agust Suwandy, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kaltara, di tengah pandemi Covid-19, belum ada obat yang direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Dinkes sejatinya memang tidak melakukan pelarangan konsumsi obat jenis tertentu. Bahkan masyarakat diperkenankan mengkonsumsi obat untuk meningkatkan vitalitas daya tahan atau imunitas tubuh, dengan catatan tidak berlebihan. “Kita mempersilakan saja, tetapi dengan kehati-hatian. Karena suplemen misalnya, itu tidak baik. Cenderung timbul penyakit lain. Kerja ginjal juga makin berat jika mengkonsumsi berlebihan,” ujarnya.
Cara paling jitu menjaga daya tahan tubuh versi Dinkes Kaltara adalah menjaga asupan gizi seimbang. “Makan dengan makanan yang bergizi, kemudian menjaga istirahat agar cukup, kemudian melakukan pola hidup bersih dan sehat. Jadi kalau vitamin-vitamin boleh dikonsumsi kalau memang kita membutuhkan saat tubuh lemah,” ujarnya.
Begitu juga dengan tanaman herbal, menurut Agust, konsumsinya harus dilakukan secara teratur dan tidak berlebihan. Tanaman herbal seperti jahe, lengkuas, temulawak, kunyit, dan sejenisnya oleh banyak masyarakat diyakini sebagai obat alami yang banyak khasiat. Namun kata Agust, tanaman herbal tersebut bukanlah penangkal virus. “Tetapi tanaman-tanaman itu bisa meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas. Silakan dikonsumsi, tetapi tetap hati-hati. Karena ada yang memang aman, ada yang juga kandungannya belum jelas. Jadi perlu kehatian-hatian masyarakat,” tutupnya.(humas)