TNI akan Tambah Pos Perbatasan

by Metro Kaltara

TNI akan Tambah Pos Perbatasan

– Pj Gubernur : Nasionalisme Warga Perbatasan Tinggi

 Jakarta, metrokaltara.com – Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie menegaskan isu adanya eksodus warga di perbatasan ke negara tetangga Malaysia, tidaklah benar. Sebab rasa nasionalisme dan kecintaan masyarakat di daerah perbatasan Kaltara terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tinggi.

“Pemberitaan selama ini (tentang adanya eksodus warga) itu tidak benar,” tegas Irianto saat melakukan talkshow bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono di Studio Metro TV, Rabu (19/11).

 Selain bekerja, lanjut Irianto, aktivitas warga juga memang banyak di daerah negara tetangga. Sebab secara geografis sangat dekat dan banyak kerabat warga di daerah perbatasan yang tinggal di daerah yang masuk wilayah Malaysia. “Mereka memang sering ke sana (Malaysia) untuk bersilaturahmi dan memiliki hubungan keluarga. Sehingga warga Lumbis Ogong (Nunukan) dan warga di Malaysia ada hubungan keluarga,” jelasnya.

 Ia mengatakan justru seluruh elemen masyarakat di Kaltara saat ini sedang fokus untuk melakukan akselerasi pembangunan. Hal ini dalam rangka mengejar ketertinggalan sehingga mampu sejajar dengan daerah-daerah lain termasuk dengan negara tetangga Malaysia.

Karenanya, lanjut Irianto pihaknya optimistis dibarengi kerja keras dengan selalu berkreasi dan berinovasi menggali hal-hal baru agar memberi manfaat besar bagi percepatan pembangunan di Kaltara terus dilakukan. Sebab menjaga beranda depan Republik Indonesia bukanlah merupakan tugas melainkan sebuah kehormatan.

 “Kita tidak perlu malu mengakui saat ini kita masih tertinggal. Justru kita harus optimistis dan yakin dengan berlari akan menjadikan Kaltara yang sebelumnya dibelakang kelak akan jadi yang terdepan,”ungkap Irianto.

 Sementara itu Benny mengatakan dalam rangka menjaga perbatasan pihaknya terus berupaya menambah personil termasuk jumlah pos pengamanan. Saat ini jumlah pos dari 33 akan bertambah hingga akhir tahun ini menjadi 40 pos. Penambahan terus dilakukan sehingga diharapkan tahun mendatang bertambah menjadi 44 dan 2016 bertambah menjadi 50 pos. Ini termasuk pos pengamanan gabungan yang saat ini berjumlah 2 menjadi 4 pos pada tahun mendatang.

 “Tentunya seiring dengan penambahan pos jumlah personil yang bertugas akan kami tambah sesuai kebutuhan dan tingkat ancaman yang terjadi di lapangan,”ujarnya.

 Disebutkan saat ini ancaman yang sering terjadi diantaranya upaya penyelundupan. Salah satunya beberapa waktu bekerjasama dengan Pemda, Kepolisian dan personil TNI yang bertugas di perbatasan. Pihaknya berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 4,5 kg.

 Ia mengatakan pelaksanaan pengamanan di perbatasan agar berjalan efektif harus dilaksanakan secara komprehensif, sinergi dan terintegrasi dalam satu komando dengan masing-masing memahami dan mengerti serta melaksanakan sesuai tugas dan fungsinya atau tupoksi.

“Kami juga sesuai tupoksi di daerah perbatasan melaksanakan penyuluhan terhadap warga di daerah perbatasan termasuk melibatkan personil dalam rangka melaksanakan patroli bersama sehingga keamanan dan ketertiban bisa terjaga dengan baik,”ujarnya.

.

.

.

Reporter: hmsprov/drm.

Editor: Muhammad Reza R.

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.