TANJUNG SELOR, MK – Sebanyak 70 orang dari Long Peso dan Long Lembu diboyong Ashe selaku pionir pengusaha sawit yang melakukan keberpihakan pembangunan ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat melalui program kemandirian sawit di berbagai wilayah di Kabpaten Bulungan.
Kali ini secara konvoi warga pemilik kebun tradisional dan calon pekebun sawit dari masyarakat bawah digiring untuk meninjau hasil kebun Sawit yag dibangun Ashe 12 tahun lalu di wilayah Desa Pura Sujau, Kabupaen Bulungan.
Kini kebun ini sudah berproduksi seluas 100 hektar dan mampu memberikan income pendapatan bagi owner sebesar Rp 6 juta perbulan. Di titik lokasi produkkelapa sawit inlah masyarakat calon pengusaha kebun sawit dibawa untuk studi banding, demi memantik semangat dan wawasan secara teknis cara berkebun sawit yang menjanjikan kedepan.
Program sawit mandiri yang dirintis Ashe sudah mampu memberikan peluang usaha bagi beberapa warga pelosok terutama suku Dayak sejauh ini. Pilipus adalah salah satu binaan Ashe yang kini sudah mampu membangun sawit secara mandiri, swadaya dan personal seluas 20 hektar. Jeri payah Pilipus kini sudah dia nikmati sekitar Rp 20 juta perbulan dari produksi tandan buah segar kebun sawit yang di tanamnya.
Calon petani Long Peso dan Long Lembu adalah warga lokal suku Dayak yang berniat memanfaatkan lahan mereka dengan membangun perkebunan sawit.
Mereka di bawa Ashe untuk studi banding agar bisa melihat lebih dekat kebun sawit sembari mengamati teknis pola tanam, pemeliharaan, perawatan dan produksinya.
Keterlibatan masyarakat dalam program sawit mandiri ini dilakukan swadaya Cheito Karno (Ashe) sebagai bantuan sosial kemandirian pangan. Jika kelak Tuhan menakdirkan dirinya menjadi wakil bupati Bulungan bersama Datu Iman Suramenggala, maka program kemandirian sawit ini akan menjadi program prioritas agar masyarakat akar rumput dapat hidup dan sejahtera.
Kemandirian sawit bagi warga bawah digagas Ashe sebab pemerintah sejauh ini belum berpihak kepada potensi ketahanan pangan yang menghasilkan keuntungan bagi paetani dan pekebun sawit.
” Pemerintah sejauh ini masih asyik melayani perizinan perkebunan sawit pengusaha, sehingga rasa adil terasa jauh api dari panggang,” kata Ashe.
Inilah yang dicita-citakan Datu Iman dan Ashe kelak untuk membangun ekonomii kerakyatan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah kemandirian pangan, kemandirian perkebunan sawit dan perbaikan ekonomi masyarakat kabupaten Bulungan kedepan.(tim)