TANA TIDUNG, MK- Meski di daerah- daerah lain banyak kasus peredaran uang palsu, namun berbeda dengan di Kabupaten Tana Tidung sampai saat ini pihak BPD Bank Kaltimtara belum menemukan peredaran uang palsu.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pimpinan Bank KaltimTara Kantor Cabang Tana Tidung, Agus Setiawan yang mana ia mengatakan bahwa sejak Pemilu hingga menjelang Pilkada serentak 2024 peredaran uang palsu belum ditemukan di Kabupaten Tana Tidung.
“Sampai hari ini kalau untuk peredaran uang palsu di KTT belum ada kami temukan itu dari Pileg kemaren sampai hari ini,” kata Agus Setiawan.
Dijelaskan nya, mulai ia bertugas di Bank KaltimTara cabang Tana Tidung dari tahun tahun 2022 hingga sekarang tahun 2024, ia pun belum pernah mendapat adanya temuan uang palsu di Tana Tidung.
“Sejak saya mulai bertugas di KTT ini, belum ada kami temukan beredar nya uang palsu. Jadi kalau saya menilai KTT ini masih aman dari hal seperti itu,” jelasnya.
Menurutnya, biasanya uang palsu akan sangat mudah terdeteksi saat dilakukan verifikasi, meskipun begitu pihak Bank KaltimTara tidak bisa memutuskan uang tersebut palsu atau asli.
“Kalau sistem memang ketika setoran dan verifikasi itu bisa ketahuan mana uang asli dan palsu. Tapi kami tidak bisa mengklaim itu palsu,”katanya.
Ditambahkan nya, yang dapat memastikan keaslian atau tidaknya dari uang yang diduga palsu hanya dapat dilakukan Bank Indonesia ( BI ).
“Kita terima saja dan kami cek dahulu, karena yang berwenang itu ada di Bank Indonesia (BI) kami hanya mengindikasikan saja,” tambahnya.
Selain itu, baik Bank KaltimTara cabang Tana Tidung hingga Bank Indonesia sudah melakukan edukasi pemahaman mata uang rupiah.
“Kami juga sering melakukan sosialisasi ke masyarakat, ini salah satu bentuk pencegahan. Jadi sempat ada OJK ( Otoritas Jasa Keuangan ) datang, beberapa waktu lalu BI juga ada datang untuk sosialisasi mengenai cinta, bangga dan paham rupiah kepada masyarakat,” katanya.
Tidak hanya kepada masyarakat umum, sosialisasi juga dilakukan kepada siswa-siswi yang ada di sekolah-sekolah di Kabupaten Tana Tidung.
“Ada juga teman-teman prospek customer kami datang ke pelaku usaha kami sampaikan seperti apa itu rupiah itu yang biasa kami lakukan untuk edukasi ke pelaku usaha dan masyarakat termasuk ke sekolah-sekolah,” pungkasnya. (rko)