Calon Wakil Gubernur Kaltara Marthin Billa.
Tarakan, MK – Cukup mengejutkan Polda Kaltim mengincar dan akhirnya menjemput paksa calon Wakil Gubernur Kaltara DR. Marthin Billa yang diduga sebagai aktor intelektual demo anarkis berujung perusakan sejumlah fasilitas Pemprov Kaltara.
Upaya jemput paksa dilakukan Polda Kaltim, ketika Marthin Billa beserta istri berlibur di apartemennya, Jakarta, Selasa siang (22/12). Mantan anggota DPD RI ini langsung digelandang penyidik ke Mako Polda Kaltim di Balikpapan dengan menggunakan pesawat Garuda, pukul 17:05 WIB.
Kuasa Hukum Tim Pemenangan Pasangan Pejuang Andi Syafrani membenarkan Marthin Billa telah ditangkap oleh Polda Kaltim. Upaya jemput paksa itu atas kasus dugaan sebagai aktor yang menyuruh massa melakukan unjuk rasa.
“Kami tegaskan bahwa Pak Marthin tidak pernah menyuruh seseorang atau kelompok untuk melakukan demo yang berujung anarkis. Pak Marthin adalah tokoh pedalaman, tidak akan mungkin bertindak kurang baik. Masyarakat yang melakukan demo murni karena kekecewaan mereka terhadap KPU dan Bawaslu lantaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara pertama berjalan penuh kecurangan, tidak jujur dan adil,” ujarnya kepada Metro Kaltara, Rabu (23/12).
Ia menjelaskan berdasarkan keterangan Polda Kaltim, tokoh Dayak Kaltara ini dikenakan Pasal 160 dan 170 junto 55 Tentang Perbuatan Perusakan dan Penghasutan.
“Kita masih menunggu sikap kepolisian dalam waktu 1×24 jam. Artinya, malam ini pukul 20:00 Wita akan ada keterangan dari Polda Kaltim,” tuturnya.
Ketika dikonfirmasi Metro Kaltara, Selasa sore (22/12), Kabag Humas Polda Kaltim Kombes Pol Fajar Setiawan mengaku belum mengetahui adanya penangkapan tersebut.
“Setahu saya tidak ada penangkapan terhadap beliau (pak Marthin). Kepolisian masih memintai keterangan dari 19 tersangka yang ditangkap (19/12). Kini sudah berkembang ada 27 orang yang kita tahan sementara ini,” ujarnya melalui teleponseluler. (sti)
