REDAM ISU NEGATIF, TOKOH AGAMA SEPAKAT JAGA KALBAR

by Muhammad Reza

Kasdam XII Tanjung Pura saat silaturrahmi dengan FKUB Kalbar

PONTIANAK, MK – Kasdam XII Tanjung Pura, Brigjen TNI Aris Martono Haryadi menyatakan permasalahan antar agama di Tolikara, Papua, tidak berdampak sedikitpun pada kerukunan umat beragama di Kalbar. Pernyataan ini menjadi salah satu butir kesepakatan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalbar yang ditandatangani oleh para tokoh agama di Kalimantan Barat, .

“Tatanan kehidupan antar umat beragama di wilayah Kalbar sampai saat ini dinyatakan aman, damai dan kondusif,” tegasnya.

Menurut Kasdam, selain untuk menyikapi isu negatif yang beredar di masyarakat dan media sosial, melalui kesepakatan ini  juga masyarakat dihimbau untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang dapat memecah-belahkan kerukunan antar umat beragama yang telah terjalin baik.

“Kita menyesali permasalahan yang terjadi di Papua. Kami juga tidak menghendaki ini terjadi baik di Kalteng maupun di Kalbar. Untuk itu, kami menghimbau masyarakat Kalbar melalui Ketua Kerukunan Umat di Kalbar agar tidak terprovokasi apapun yang terjadi di Papua. Serahkan penyelesaian masalah pada aparat yang berwenang,” ujarnya.

Dalam kesepakatan yang dibacakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar, Kyai H. Hasyim Dahlan, tertuang 7 butir pernyataan bersama yang disepakati dalam pertemuan tersebut. Diantaranya, menyakinkan pada masyarakat Kalbar bahwa tidak ada kaitannya permasalahan agama di Tolikara dengan tatanan kehidupan antar umat beragama di Kalbar karna masalah di Tolikara adalah kasuistik. Kemudian, selain menghimbau untuk tidak terprovokasi, masyarakat Kalbar juga dihimbau untuk meningkatkan toleransi antar umat beragama dan saling menghargai dalam kegiatan keagamaan masing-masing.

“Masyarakat Kalbar dijamin oleh pemerintah dapat melaksanakan kegiatan agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan sesuai dengan pasal 29 UUD 1945. Terakhir, keamanan dan ketertiban serta kedamaian antar umat beragama merupakan tanggung jawab kita bersama dari TNI, Polri dan segenap elemen masyarakat di Kalbar,” demikian dibacakan Kyai H. Hasyim Dahlan dihadapan para awak media.

Kesepakatan tersebut ditandatangi oleh tujuh tokoh agama, yaitu Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN), Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia (PGI), Forum Kerukunan Umat Beragama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Keuskupan Agung Pontianak.

Ketua I FKUB Kalbar, Ignatius Lyong menambahkan, suasana kondusif yang sudah ada di Kalbar harus tetap terjaga.
Seluruh komponen masyarakat diminta untuk tidak mudah percaya dan terprovokasi atas info dan isu yang tidak dapat dipertanggungjawankan kebenarannya baik itu dari perseorangan maupun media sosial.

” Masyarakat yang tidak tahu apa-apa ini yang mudah terprovokasi. Mari kita jaga suasana kondusif dan kita pertahankan sistuasi yang sudah terjaga. Kita sama-sama jaga Kalbar,” tambah Ignatius.(Lyn)

.

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.