TANJUNG SELOR, MK – SMAN 2 Tana Tidung, Kabupaten Tana Tidung dinobatkan sebagai Juara I dalam Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Tahun 2024 yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kaltara.
Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara Ir. Yosua Batara Payangan, S.T., M.Si mengungkapkan, lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik Tingkat Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2024 dilaksanakan 1 April – 21 Mei 2024.
Peserta yang mengikuti lomba sebanyak 8 perpustakaan dari kabupaten/kota se-Kalimantan Utara. Peserta lolos verifikasi dan nominasi lomba sebanyak 3 sekolah yang akan diumumkan sebagai pemenang pada hari ini, Selasa (21/01/024).
Berdasarkan hasil penilaian oleh tim juri, pemenang lomba pada tahun ini, juara I diraih SMAN 2 Tana Tidung. Kemudian juara II dan III, masing-masing SMKN 1 Tarakan dan SMAN 2 Tarakan.
Dia mengatakan, juara pertama pada lomba tingkat provinsi, akan diikutsertakan pada lomba perpustakaan SMA/SMK/MA terbaik tingkat Nasional.
Dikatakan, tahun ini peserta lomba masih minim. Dirinya berharap, tahun depan lebih banyak perpustakaan sekolah yang telah terakreditasi ikut dalam lomba ini, sehingga Kaltara mampu bersaing dengan provinsi lainnya.
“Diharapkan, melalui lomba terwujud kolaborasi dan sinergi pemanfaatan perpustakaan sebagai pendukung ekosistem literasi di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta perpustakaan rujukan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP),” ungkap Yosua.
Kepala DKP Kaltara mengucapkan selamat kepada para juara dalam Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MAN tingkat Provinsi Kaltara tahun 2024 ini.
Melalui kegiatan ini, dirinya berharap SMA/SMK/MA lebih termotivasi lagi untuk meningkatkan layanan dan kualitas perpustakaannya.
Dikatakan Yosua, penentuan juara ini, telah dilakukan oleh Tim Juri Provinsi sesuai data dan fakta di lapangan, dan secara profesional.
“Perpus provinsi berkewajiban menggali potensi literasi anak-anak pelajar SMA/SMK/MAN di Kaltara. Salah satunya melalui lomba ini. Untuk itu, mari kita bersinergi. Jangan hentikan literasi di sekolah, justru terus dikembangkan,” serunya.
Berkenaan dengan literasi, Yosua mengajak Kepala Sekolah untuk tidak hanya bicara literasi secara teori, tetapi juga dibarengi dengan aksi nyata. “Ingat! Perpustakaan itu selain sebagai sarana pendidikan, juga untuk pelestarian, penelitian, informasi, dan rekreasi,” tutupnya. (**)