471
MALINAU, MK – Dinas Pertanian Kabupaten Malinau menggelar Rembuk Kopi bersama dengan petani kopi, pelaku usaha dan pemangku kepentingan yang dilaksanakan di ruang Laga Feratu Kantor Bupati Malinau, pada Selasa (01/12).
Rembuk Kopi ini mengusung tema “Melalui Rembuk Kopi, Kita Budayakan Cinta Produk Lokal Malinau”.
Ditemui usai acara, Kepala Dinas Pertanian Dr. Afri ST. Padan, SP, M.Si menjelaskan bahwa ini merupakan pertemuan lanjutan dari kegiatan pelatihan yang sebelumnya diadakan oleh pihak BI (Bank Indonesia) secara virtual. Pertemuan hari ini lebih mengarah ke diskusi, karena itu kegiatan ini dinamakan Rembuk Kopi.
“Dari rembuk ini kita ingin tahu informasi dari para pelaku usaha maupun petani apa yang menjadi permasalahan mereka, apakah dalam bidang budidayanya atau pengolahannya maupun dalam pemasaran,” ujarnya.
“Tadi kita juga sudah menangkap beberapa poin bahwa dalam budidaya itu masih banyak hal-hal yang perlu ditingkatkan, baik dari segi pemupukan untuk peningkatan produktivitas maupun bagaimana budidaya secara organik,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi dari para pelaku usaha, pengepul maupun penjual produk kopi baik berupa minuman dan makanan, mereka ingin agar mutu kopi itu harus diperhatikan. Karena masalah mutu kopi ini berpengaruh terhadap harga.
“Jadi semuanya ini saling berkaitan makanya rembuk ini sangat berguna dan akan kita tindaklanjuti lagi rembuk ini. Mungkin ke tingkat yang lebih luas karena kita ingin mendapatkan masukan dari masyarakat, pelaku usaha, konsumen dan stakeholder lainnya. Kita ingin lihat seperti apa tanggapan mereka,” ungkapnya.
“Mungkin nanti ke depan kita bisa bekerjasama dengan RRI. Dimana memang kita lihat selama ini Kopi Malinau sudah eksis tapi hanya saja dia mengalami benturan-benturan situasi kondisi salah satunya Covid-19 ini,” imbuhnya.
Meski di tengah pandemi, semua pihak berharap agar kopi ini bisa lebih ditingkatkan lagi agar bisa tetap eksis di Malinau.(*Pri)