Tarakan, MK – Maraknya peredaran Narkoba yang terjadi wilayah perbatasan membuat Panglima Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman Mayjen TNI Jhony Lumbang Tobing menekankan kepada Anggota TNI khsususnya di Kaltara agar tidak terlibat dalam kasus Narkoba.
Ia mengatakan masalah yang sering terjadi di wilayah perbatasan adalah masalah penyelundupan barang, terorisme, hingga narkoba. Mengingat banyak jalur yang dilalui para pelaku untuk masuk di wilayah Kaltara.
“Terlalu banyak pintu yang tidak bisa kita jaga sehingga mereka bisa masuk” ujarnya kepada Metro Kaltara usai pertemuan silatuhrami dengan sejumlah tokoh masyarakatat, tokoh adat, serta tokoh agama di Pemkot Tarakan (22/11)
Selain itu, hal yang perlu diwaspadai diwilayah perbatasan adalah peredaran narkoba yang saat ini menjadi tugas serius bagi Bangsa Indonesia. Untuk itu perlu adanya sinergitas antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan Tokoh masyarakat.
“Yang paling pokok adalah Narkoba, nah untuk menekan hal itu kita harus sinergi. Ini kan tugas kita semua, bukan hanya TNI, Polri tapi harus dibantu oleh komponen masyarakat” tuturnya
Lebih lanjut ia menegaskan jika menemukan prajurit TNI terlibat masalah Narkoba maka langsung dilakukan pemecatan. Bahkan apabila ada prajurit yang dinilai tidak pantas di pertahankan menjadi prajurit TNI maka akan diajukan pemecatan.
“Itu langsung pecat, kita tangkap, proses, pecat itu adalah hukuman tambahan bukan hukuman pokok. Kalau itu Bintara saya yang tanda tangan, saya pecat tapi kalau perwira saya ajukan. Sudah ada empat yang saya tanda tangani untuk dipecat karena kasus narkoba” tegasnya (ars)