TANJUNG SELOR, MK – Bulan puasa ini untuk belajar meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Orang yang keimanannya baik maka ucapannya, perilakunya dan tindak tanduknya selalu baik dan ingin berusaha berbuat kebaikan kebaikan.
Bertemu dengan orang selalu senyum, karena manisnya iman persaudaraan, karena memang dalam fikirannya mengakui semua orang adalah saudara. Sehingga menghadapi orang lain selalu menghormati, menghargai, menyayangi, mengasihi, selalu menjaga tali silahturahmi dengan baik dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara.
Sangat mencintai Allah. Nabi dan Rosulnya , selalu menaati aturan , undang undang dan ketentuan ketentuan yg berlaku. Keberadaannya selalu memberikan rahmatan lilallamin. Tapi sebaliknya bila keimanannya rendah, kelihatan dari omongan, tutur katanya tidak baik kasar dan menyakitkan orang lain dan membuat resah dan perilkunya tidak baik kasar dan tidak beradab, karena tidak ingat Allah dan tidakmerasa selalu dilihat dan diawasi Allah, tidak cinta Allah tapi keterlaluan mencintai dunia dan kekuasaan .
Keberadaannya selalu membuat keresahan dan selalu membuat ketidak tenangan lingkungan dan rakyatnya, akibat orang yang keimanannya kurang baik. Kalau tokoh yang baik kita hormati dan kita hargai, tapi kalau tokoh yang perangainya buruk dan buat resah rakyat, ada yang bertanya siapasih kamu, kamukan sama seperti rakyat biasa jangan berbuat sombong, arogan atau merasa lebih hebat dan membuat kacau republik ini, kita sesama Warga Negara Indonesia berlaku hukum yang sama, antara penegak hukum dan tokoh yang melanggar hukum, kecuali yang pelanggar hukumnya TNI yang penegakkan hukum dan peradilannya masih berbeda.
Dan rakyat harus sadar dan tahu, gunakan logika dan rasiomu untuk berbuat kebaikan dan yang rahmatan lilalamin. Jangan kita mau dibuat resah terus menerus, dibohongi terus menerus dengan berbagai alasan dan modus untuk kepentingan satu kelompok ini ini saja dan kita jangan mau dibuat menderita serta jangan mau diadu domba dengan saudaranya sendiri.
Kita manusia yang normal , sadar dan waras maunya hidup ini tenang, sejuk, rukun dan damai, agar kehidupan sehari hari kita bisa dinikmati dan berjalan kehidupan ini dengan wajar. Kita yang masih waras dan normal jangan mau dibuat untuk berbuat kekacauan, keresahan dibumi pertiwi ini dan kita harus mengantisipasinya, mari kita berusaha dan berupaya agar NKRI ini tetap bersatu, rukun, damai, tenang dan sejuk. (as/*)