TARAKAN, MK – Aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law kembali terjadi di Kota Tarakan, Ratusan mahasiswa mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Rabu (07/10/2020)
kedatangan Mahasiswa di Kantor DPRD Kota Tarakan hentikan oleh Aparat kepolisian dari Polres Tarakan dengan memukul mundur Mahasiswa agar tidak masuk ke dalam gedung DPRD dengan menggunakan Perlengkapan Dalmas dan Mobil Water Canon.
Dalam penghadangan Mahasiswa terjadi aksi saling dorong antara Mahasiswa dan Kepolisian hingga aksi semakin memanas. Sehingga pihak kepolisian menyemprotkan mobil water Canon untuk menghentikan aksi tersebut
Saat penyemprotan mobil water Canon mengenai dua orang jurnalis yang sedang menjalankan tugas terlempar hingga terjatuh dari atas gerbang Kantor DPRD Kota Tarakan.
Diketahui dua orang jurnalis tersebut bernama Irfansyah dari Radar Tarakan dan Arif dari kontributor TVRI.
Arief mengatakan bahwa pada saat kejadian dirinya terkejut saat pihak kepolisian mengarahkan tembakan watercanon yang sedang mengambil gambar.
“Saat massa aksi di pukul mundur, saya keget juga tiba-tiba tembakan watercanon mengarah kami yang sedang mengambil gambar saat aksi berlangsung dan akhirnya saya terpental jatuh ke bawah.” Jelasnya
Sehingga Irfansyah yang terjatuh mengalami cedera ringan sedangkan Arif mengalami Luka di kepala dan Patah Tangan, sehingga langsung di larikan ke rumah sakit terdekat.(*Pri)