Samarinda, MK – Kelompok saparatis Abu Sayyaf terus menghubungi keluarga korban, komunikasi terakhir kelompok bersenjata itu meminta secepatnya agar pihak perusahaan membayar uang tebusan 20 Juta Ringgit Malaysia.
Bahkan keluarga korban mendatangi PT. Pelayaran Rusianto Bersaudara, mereka menyampaikan kasus penyanderaan yang dialami 7 WNI di Filipina Rabu (22/06).
Sementara beberapa awak media tidak diperkenankan masuk ke wilayah perusahaan tersebut. Usai melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan, Mega salah satu istri korban penyanderaan mengatakan kedatangan ke perusahaan tersebut karena teror terus menerus dari kelompok Abu Sayyaf.
“Saya ditelpon terus, saya harus menyampaikan secepatnya ke pihak perusahaan karena suami saya minta ke perusahaan agar secepatnya membayar tebusan yang diminta,” akunya kepada Metro Kaltara.
Nomor telpon yang digunakan kelompok Abu Sayyaf yakni nomornya salah satu ABK bernama Ismail. “Nomornya Ismail itu yang digunakan, kalau nomor suamiku gak bisa dihubungi,” bebernya.
Mega menambahkan saat ini pihak perusahaan masih mempertimbangkan dan akan menyerahkan semuanya ke petugas yang berwajib. “Alhamdulillah, respon perusahaan cukup baik, katanya mereka bersedia membayar tebusan, namun mereka masih butuh waktu untuk mempertimbangkannya,” tuturnya.
Sebelumnya Kapal Tug Bot Carles 00 dikabarkan disandera oleh Abu Sayyaf, dari 13 crew 7 diantaranya dikabarkan ditahan, sementara sisanya dibiarkan berlayar menuju Tarakan. (Gladis/MK*1)