Wilayah Kaltara Masih Terisolir

by Muhammad Reza
  • Wilayah Pedalaman Tertutup, Terbelakang, Terpencil/Terisolir (3T)

Tanjung Selor, MK – Predikat Tertutup, Terbelakang, Terpencil/Terisolir (3 T) untuk daerah pedalaman di Kalimantan Utara, khususnya daerah pedalaman dalam cakupan Calon Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bumi Daya Perbatasan (Kabudaya) di Kabupaten Nunukan, sepertinya masih terus disandang. Faktanya walau Kaltara sudah menginjak usia yang ke 4 tahun, namun sampai saat ini baik infrastruktur, listrik, air bersih maupun program pertanian, perkebunan masih kurang mendapat porsi anggaran, khususnya pada APBD Tahun Anggaran 2017.

“saya menilai masih melekatnya predikat sebutan Provinsi tertinggal, terbelakang, terpencil (3T) yang melekat pada Provinsi Kaltara disebabkan oleh kurangnya perhatian Pemerintah Provinsi Kalimatan Utara terhadap wilayah pelosok dan pedalaman terpencil, terutama dibidang pembangunan infrastruktur dan kebutuhan dasar masyarakat, “ kata Hermanus, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, melalui pesan WhatsAPP ke Redaksi media ini, Sabtu 17/6/2017.

Dengarkan Radio Kaltara FM Tanjung Selor, klik: http://radio.metrokaltara.com

Padahal kata Heranus, wilayah pelosok, pedalaman di Provinsi Kalimantan Utara termasuk daerah penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari dana bagi hasil (DBH).

Seperti wilayah pedalaman di Kecamatan Sembakung ada perusahaan batubara, minyak, perkebunan kelapa sawit, namun faktanya daerah itu sampai sekarang masih terisolasi dan mengalami krisis listrik dan air bersih yang berkepanjangan.

Dan di Kecamatan Sebuku yang merupakan penghasil tambang emas terbesar satu-satuya di Kaltara yang dieksploitasi oleh PT. Sago, tapi wilayah tersebut tetap masih saja menyandang predikat 3T yaitu terbelakang, tertutup dan terisolir/terpencil .

Seyogyanya saran Hermanus, untuk mengatasi itu, Pemprov Kaltara turut hadir memberikan solusi melalui anggaran APBD Kaltara untuk mengurangi predikat wilayah tertinggal, terbelakang, terpencil di wilayah pelosok, pedalaman tersebut. Mengingat Sumber Daya Alam (SDA) nya terus dikeruk namun warganya semakin tertinggal.

“Perhatikanlah pembangunan didaerah pedalaman, agar anak bangsa yang berdomisili didaerah itu bisa menikmati hasil pembangunan sebagaimana yang sudah dirasakan saudara mereka yang hidup didaerah pesisir Kalimantan Utara, “ ungkapnya.(MK*/One)

 

 

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.