Kapal Perang Malaysia 3508 dan Filipina 38 Mariano Alvares Siaga di Laut Tarakan
Tarakan, MK – Mengantisipasi adanya gerakan radikalisme khususnya kelompok militan pro ISIS (Islamic State of Iraq and Syiria) di perbatasan, tiga Menteri Pertahanan (Menhan) dan tiga Panglima (Indonesia, Malaysia dan Filipina) dipastikan bersatu di Kota Tarakan, Senin (19/06).
Bahkan, sejak pukul 09:00 Wita, Kapal Perang Filipina 38 Mariano Alvares bersandar di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. Disusul setengah jam kemudian, Kapal Perang Malaysia 3508. Sementara Kapal Republik Indonesia (KRI) yang disiagakan yakni KRI dr. Soeharso, KRI Sidat 851 dan KRI Frans Kaisiepo.
Komandan Lantamal XIII Tarakan Laksamana Pertama Ferial Fachroni mengatakan semuanya hadir dalam rangka lounching Trilateral Maritime Patrol (TMP) INDOMALPHI (Indonesia, Malaysia dan Philipine). “Untuk hari ini mereka persiapan, kita akan akan rapat bersama membicarakan persiapan Senin. Keterlibatan unsur-unsur ini baik Indonesia, Malaysia dan Filipina kita bahas,” ujarnya kepada Metro Kaltara, Sabtu (17/06).
Dengarkan Radio Kaltara FM Tanjung Selor, Klik: http://radio.metrokaltaracom
Kemudian, Danlamal memastikan tiga Menhan siap hadir di Kota Tarakan mulai besok. Ketiga Menhan itu yakni Menhan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Datuk Seri Hishammudin Hussein dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana. “Masing-masing Menhan tiga negara akan hadir,” tuturnya.
Ketiga Menhan ini pun informasinya datang bersama tiga panglimanya yakni Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Panglima Angkatan Tentara Malaysia Jenderal Raja Mohamed Affandi dan Panglima Militer Filipina Jenderal Eduardo Ano.
“Pada dasarnya kita bersepakat tiga negara ini bagaimana menyelesaikan permasalahan perbatasan. Keterkaitan lain sebagainya kita bahas semua. Tidak hanya bicara soal ISIS, jelas di perbatasan kita cegah soal radikalisme entah apa bentuk dan namanya,” tegas Laksamana Pertama Ferial Fachroni. (aras/MK*1)