Malinau – Adanya wabah Virus Corona (Covid-19) membuat orang-orang berlomba untuk memberikan berbagai bantuan sebagai upaya penanganan dan pencegahannya. Baik itu bantuan berupa dana, barang, doa, maupun semangat bagi semua orang yang kini sedang berjuang untuk melawan wabah tersebut.
Seperti halnya yang dilakukan oleh UMKM Malinau dengan membuat masker dari kain untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai pelindung diri dari penyebaran Covid-19.
Sulowati salah satu pendiri UMKM Malinau yang ditemui di rumahnya pada Sabtu (19/04) menerangkan bahwa masker yang dibuat oleh UMKM berbahan kain batik Malinau yang disumbangkan langsung oleh teman-teman pengrajin batik Malinau. Masker ini dibuat sebagai salah satu bentuk pertahanan diri untuk melindungi dari Covid- 19 yang saat ini sangat meresahkan.
“Jadi ada inisiatif baik dari teman-teman UMKM bahwa bagaimana kita bisa membantu masyarakat yang betul-betul membutuhkan masker. Jadi tercetuslah ide ini untuk membuat masker,” ujarnya.
Pertama masker sudah disebarkan di Polres pada saat kegiatan penyemprotan massal daerah Malinau. Kemudian dilanjutkan di pelabuhan speedboat, pelabuhan di Desa Kelapis dan bandara.
“Semua kita berikan khususnya kepada para petugas di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini,” ucapnya.
“Jadi saat ini kita juga ada membuat sekitar 1000 lebih masker yang akan kita serahkan ke Pemda Malinau untuk diserahkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” katanya.
Keseluruhan pekerja UMKM sendiri ada sekitar 70 orang, dimana 8 orang diantaranya ahli dalam menjahit. Karena ini misi kemanusiaan ucap Sulowati, maka pengerjaan menjahit masker ini tidak untuk dibayar atau di gaji.
“Orang yang membuat masker ini benar-benar dengan hati ikhlas untuk membuatnya. Tidak ada paksaan dan juga ini misi kemanusiaan, jadi mereka memang tidak dibayar untuk membuatnya, semua bekerja dengan ikhlas,” ungkapnya.
Jadi semua tim UMKM memiliki pembagian tugasnya masing-masing. Ada yang di bagian mengemal pola, bagian memasang tali untuk masker dan bagian memasukkan masker ke dalam kantong plastik. Ini dilakukan dengan orang yang berbeda.
“Total sekitar 25 orang bekerja untuk pembuatan masker ini. Selain itu juga kita gandeng dengan penjahit-penjahit diluar yang ingin bergabung, contoh seperti penjahit Pantes, beliau bersedia untuk ikut membantu membuat masker,” katanya.
Sampai saat ini masker yang sudah disebarluaskan ke masyarakat ada sekitar 600 masker. Jika di total semuanya mungkin sekarang sekitar 2.000 masker yang telah dibuat dan dibagikan.
“Disini kita punya kendala masalah dibahan baku, kita kekurangan di tali masker. Ini sangat susah, kita ada pesan dari Surabaya 5 hari baru sampai talinya. Jadi mungkin untuk keseluruhan masker yang sudah dibuat sekitar 2.000 masker,” tuturnya.
“Kita semua berharap dan berdoa semoga wabah virus ini segera berakhir agar semua bisa menjalani aktivitas seperti biasa,” harapnya. (Red/Diskominfo)