TARAKAN, MK – Geliat pembangunan infrastruktur di Pulau Bunyu, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan tak lepas dari pantauan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Seperti yang dilakukan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie pada Sabtu (17/11), setelah pada Jumat (16/11) meninjau 17 proyek infrastruktur di Kota Tarakan.
Khair Alam Maulansyah, Humas Pemprov Kaltara
ADA 5 proyek infrastruktur yang menjadi sasaran tinjauan lapangan Gubernur Kaltara selama sekitar 7 jam berada di salah satu pulau penghasil minyak di Kaltara itu. Rute pertama, adalah SMA Negeri 1 Bunyu. Pada lawatannya ke Bunyu kali ini, Gubernur didampingi oleh sang istri, Hj Rita Ratina dan putra bungsunya, Arkanata Akram. Kebetulan, keduanya memiliki agenda terpisah. Yakni, pertemuan koordinasi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK).
Ada beberapa pesan yang disampaikan Irianto untuk para guru dan murid salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Bulungan itu. Di antaranya, soal rencana penambahan ruang kelas baru (RKB). “Insya Allah, tahun depan akan ada penambahan ruang kelas,” kata Gubernur yang disambut antusias para guru yang hadir dalam pertemuan di dalam salah satu ruangan SMA Negeri 1 Bunyu.
Tak itu saja, di Sabtu (17/11) pagi itu, di tempat yang sama Gubernur juga menyerahkan secara simbolis bantuan hibah Pemprov Kaltara untuk pembangunan masjid di SMA Negeri 1 Bunyu dan masjid tingkat kecamatan senilai Rp 250 juta. “Sekolahnya bersih, juga asri suasananya. Semoga hal ini dapat terus dipertahankan,” ungkap Irianto. Usai acara, dibawah gerimis, Gubernur meladeni permintaan foto bersama siswa dan guru SMA Negeri 1 Bunyu. Ini diikuti juga oleh Hj Rita Ratina dan Arkanata Akram.
Gubernur pun beranjak ke destinasi selanjutnya. Yakni, Kantor Kecamatan Bunyu. Disana, Irianto dan rombongan disambut kaum ibu dari TP PKK dan masyarakat setempat. “Bunyu merupakan salah satu kecamatan yang paling maju, terhitung sejak masih bergabung dengan Kaltim (Kalimantan Timur) hingga saat ini,” ulas Gubernur di ruang pertemuan Kecamatan Bunyu.
Di pertemuan tersebut, Gubernur juga menerima kabar baik. “Saya atas nama Pemprov Kaltara menerima hibah lahan dari salah seorang warga Bunyu untuk pembangunan SMK Negeri Bunyu. Atas nama Pemprov Kaltara, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan atas kerelaannya. Pemprov akan segera membangun SMK Bunyu yang selama ini belum dapat dikembangkan, karena belum ada lahannya,” tutur Irianto.
Tuntas acara di Kecamatan Bunyu, rombongan bergerak menuju lokasi pembangunan Embung Bunyu di Desa Kebun Sayur, Kecamatan Bunyu. Embung ini dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 22,5 miliar. “Tahun depan ditargetkan sudah selesai, dan dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujar Gubernur.
Selanjutnya, Gubernur meninjau pembangunan ring road Bunyu segmen 1 dan 2. Dari laporan yang diterima Irianto, pembangunan jalan yang didanai APBD Provinsi Kaltara sejak 2017 itu, dalam tahap pembukaan dan pembuatan badan jalan. “Pembangunan jalan ini menjadi permintaan masyarakat Bunyu. Dan, akan diupayakan untuk diselesaikan dan difungsikan sesuai target,” ulas Irianto.
Tepat tengah hari, Gubernur beserta rombongan menuju persinggahan selanjutnya untuk rehat dan makan siang. Yang dituju, adalah basecamp PT Lamindo Inter Multikon (LIM), salah satu perusahaan tambang batubara di Pulau Bunyu. Disini, Gubernur ditemui jajaran manajemen perusahaan yang 89 persen karyawannya, adalah penduduk lokal.
Sekitar pukul 14.00 siang, tinjauan lapangan berlanjut. Destinasinya, Sungai Buaya. “Di sungai ini, rencananya akan dilakukan normalisasi dengan penurapan. Harapannya, dapat berfungsi kembali sebagai alur keluar-masuk kapal,” jelas Irianto. Anggaran yang dibutuhkan anggaran sekitar Rp 35 miliar termasuk untuk kegiatan penurapan dan lainnya.
Beberapa meter dari Sungai Buaya, Gubernur pun memantau rencana lokasi dermaga Pelabuhan Bunyu. Dikatakan Gubernur, sesuai laporan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltara, rencana pembangunan pelabuhan tersebut sudah masuk pada tahap studi kelayakan. “Studi kelayakan sudah dilakukan melalui Kementerian Perhubungan atas koordinasi Dishub Kaltara. Tahun depan mulai studi Amdal. Jika semua tahapan selesai, insya Allah pembangunan dermaga dapat dimulai 2020,” urai Gubernur.
Pembangunan Pelabuhan Bunyu sendiri, akan menggunakan APBN. “Kementerian Perhubungan sudah merespons hal ini. Pelabuhan Bunyu, dikabarkan telah masuk dalam perencanaan Kementerian Perhubungan,” tutup Irianto.(***)