Ekonomi Kaltara 2020 Diprediksi Tumbuh 7,20 Persen

by Muhammad Aras

TANJUNG SELOR, MK – Sepanjang 2020, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara (Kaltara) diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan 2019. Dengan range antara 6,80 hingga 7,20 persen (YoY). Demikian disampaikan Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara Februari 2020 yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara awal Maret lalu.

Dituturkan Irianto, sesuai analisa BI, pertumbuhan yang kembali meningkat ini diperkirakan bersumber dari berbagai lapangan usaha utama di Kaltara. “BI memperkirakan, lapangan usaha konstruksi akan tumbuh tinggi yang didorong dengan adanya percepatan pembangunan PLTA Sei Kayan yang telah memasuki tahap I untuk proyek sebesar 900 MW. Lalu, adanya rencana konstruksi 2 PLBN (Pos Lintas Batas Negara) baru di wilayah Kaltara, kelanjutan pembangunan jalan perbatasan Malinau-Krayan, serta pembangunan beberapa gedung dan sarana perkantoran di wilayah Kaltara oleh beberapa instansi,” urai Gubernur.

Pertumbuhan itu juga ditopang oleh lapangan usaha industri pengolahan. “Menurut BI, selain didukung oleh kondusifnya sisi suplai (prakiraan cuaca cukup baik), outlook harga CPO mendorong tingginya produksi CPO. Meskipun proyeksi harga komoditas stagnan pada 2020 sebesar USD 575 per kilogram oleh World Bank dalam CMO,” beber Irianto.

Mengimbangi kondisi itu, ada beberapa insentif yang dilakukan oleh pemerintah seperti insentif pajak ekspor dan penerapan B30 di 2020 dan B40 di 2021 yang dapat meningkatkan serapan CPO domestik, dan menjaga kinerja industri kelapa sawit untuk tetap kuat. “Lapangan usaha perdagangan juga turut memberikan andil pertumbuhan sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat di 2020,” jelas Gubernur.

Dipandang pertumbuhan per triwulan, analisa BI pun masih positif. Diungkapkan Irianto, pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan I 2020 diperkirakan tetap tumbuh positif dan relatif meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. “Lagi-lagi lapangan usaha utama yang memicu pertumbuhan tersebut. Utamanya, dari konstruksi dan industri pengolahan yang memacu peningkatan kinerja investasi dan ekspor. Untuk lapangan usaha industri, khususnya ekspor batu bara dan produksi komoditas udang relatif tertahan di tengah adanya penyebaran COVID-19. Hal ini menyebabkan adanya penahan pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan I 2020,” ulas Irianto.

Sementara itu, untuk triwulan II 2020 juga diperkirakan tetap tumbuh positif dan meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Pelecutnya sama dengan triwulan sebelumnya, yakni peningkatan kinerja pada lapangan usaha utama konstruksi dan perdagangan yang memacu peningkatan kinerja investasi yang disertai konsumsi Rumah Tangga (RT). “Lapangan usaha perdagangan pada triwulan II tumbuh meningkat seiring dengan naiknya konsumsi RT menjelang momen HBKN Ramadhan dan Lebaran 2020,” tutup Gubernur.(humas)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.