TANJUNG SELOR, MK – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara (Kaltara) Yufrizal menilai, sesuai data yang dimiliki, sejak 2013 atau semenjak Kaltara berdiri hingga sekarang memasuki usia ke-7 tahun, perkonomian di provinsi ini selalu menunjukkan pertumbuhan yang positif. Bahkan selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional
Seperti tahun 2019 lalu, disebutkan, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltara berada di angka 6,91 persen, di atas angka nasional yakni 5,02 persen. Sehingga menempatkan Kaltara sebagai provinsi yang pertumbuhan ekonominya paling tinggi dari pada provnisi lainnya di Regional Kalimantan.
Sementara dari sisi inflasi, inflasi juga selalu terendah. Seperti tahun 2019 lalu, inflasi Kaltara berada pada angka 1,4 persen. “Dengan melihat 2 indikator makro ekonomi tersebut, dari sisi pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di Kaltara sangat bagus,” ungkapnya saat turut serta pada acara Respons Kaltara, kemarin.
Yufrizal mengungkapkan, angka pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran mengenai kinerja ekonomi suatu daerah pada periode waktu tertentu. Kebijakan pemerintah daerah bisa mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi pada daerah tersebut. Artinya, pertumbuhan ekonomi bisa dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan pembangunan yang telah dicapai serta berguna sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dan arah pembangunan dimasa yang akan datang.
Disebutkan, pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dapat memberikan dampak pada beberapa aspek terhadap pembangunan. Pertama, meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta memperluas kesempatan kerja dan pemerataan pendapatan masyarakat. Kedua, kemakmuran yang meningkat dan pemerataan pendapatan masyarakat yang baik sehingga bisa meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Salah satunya pembangunan Kawasan Industri Pelabuahan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan, Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor. “Benar seperti yang disampaikan bapak gubernur, proyek besar seperti KIPI misalnya, akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi serta serapan tenaga kerja di Kaltara. Baik tahun ini maupun tahun-tahun akan datang,” katanya.(humas)