Iraw Dinilai Menangkan Debat Kandidat Pertama 

by Redaksi Kaltara

Bustomy : Irianto-Irwan Sabri Punya Jawaban Konstruktif dan Fakta Penghargaan

TARAKAN, MK – Debat kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara pertama telah berlangsung di Tarakan Plaza, Minggu malam (25/10). Sesuai prediksi banyak pihak, pasangan calon Dr. H. Irianto Lambrie-H. Irwan Sabri, SE dinilai memenangkan materi debat kandidat tahap pertama.

Pengamat Politik Kaltara Bustomy Manggus mengaku debat kandidat pertama kurang menarik lantaran hanya pasangan nomor urut dua saja yang bisa menjawab secara konstruktif, menampilkan data, hingga pengalamannya sebagai kepala daerah. Terutama terkait permasalahan dasar tata kelola pemerintahan dan pendidikan.

Padahal, semua calon punya pengalaman sebagai mantan maupun menjabat sebagai kepala daerah hingga kini. Seperti H. Udin Hianggio mantan Walikota Tarakan, Dr. H. Undunsyah sebagai Bupati Kabupaten Tanah Tidund dan Dr. Yansen TP Bupati Kabupaten Malinau.

“Semuanya bisa melihat mana yang benar-benar paham materi, dari debat segmen kedua hingga terakhir hanya Iraw mampu menyampaikan jawaban yang relevan dengan kondisi terkini. Harusnya yang lain bisa karena mereka juga mantan dan kepala daerah saat ini di kabupaten-kota. Setidaknya bisa menyampaikan capaian prestasi yang dipimpinnya selama ini,” tegasnya kepada Metrokaltara, Kamis (29/10).

Data konstruktif yang disampaikan Iraw pertama terkait pencegahan kasus korupsi. Kaltara yang dipimpin Dr. H. Irianto Lambrie mendapatkan gelar sebagai Provinsi Berintegritas dan bersih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kemudian sebanyak lima kali berturut-turut Kaltara mendapatkan penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. “Kita tahu bersama KPK bukan lembaga sembarangan yang memberikan penghargaan atau menyematkan prestasi kepada kepala daerah atau provinsi tertentu. Jadi kita patut apresiasi prestasi ini,” jelasnya.

Kedua, terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kaltara yang kian meningkat sejak hadirnya Pemprov Kaltara. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015 menunjukkan IPM Kaltara berada 68,76 % kini 2019 mencapai 71,16 %. Ditambah dengan pertumbuhan ekonomi Kaltara dari 4,27 % pada 2016 naik menjadi 6,53 % di tahun lalu. Seiring dengan angka kemiskinan Kaltara yang cenderung menurun dari 2014 sebesar 9,8 % berhasil ditekan menjadi 6,63 % pada 2019.
“Ini semua fakta, bukan retorika. Saya berharap kandidat lain juga bisa menyampaikan fakta dan data secara konstruktif di daerah yang mereka pimpin. Dengan begitu, bisa menjadi perbandingan, bukan malah menyerang personal. Apalagi data-data tersebut saling berkaitan dalam sejumlah keberhasilan program tata kelola pemerintahan,” tegas Tomy sapaan akrabnya.

Ia juga mengapresiasi Calon Wakil Gubernur H. Irwan Sabri yang notabenenya pemuda mengetahui bahwa pencegahan Narkoba dapat diawali dari sektor infrastruktur. Seperti pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang sudah diupayakan Pemprov Kaltara bersama Pemerintah Pusat. “Apalagi H. Irwan Sabri menganggap bahwa Narkoba merupakan ekstraordinary crime sehingga pencegahannya dilakukan terlebih dahulu melalui pembangunan infrastruktur, ekonomi perbatasam hingga tindakan hukum yang tegas,” bebernya.

Dalam debat kandidat pertama, lulusan S2 Magister Komunikasi Universitas Fajar Makasar ini menilai Iraw unggul 50 persen. Disusul pasangan nomor urut satu yang dinilai secara prosentase sebesar 35 persen dan pasangan berslogan Ziyap hanya 15 persen. (Mk*1)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: