TANJUNG SELOR, MK – Menghadapi Ramadan tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) bekerjasama dengan sejumlah pihak berupaya memantau dan menstabilkan harga serta ketersediaan bahan kebutuhan pokok seperti beras, tepung, gula dan minyak goreng. Sebagaimana diketahui, pengalaman sebelumnya, jelang Ramadan, harga kebutuhan pokok akan melonjak, bahkan memicu tingginya inflasi.
Adapun langkah-langkah yang diambil Disperindagkop-UKM Kaltara, di antaranya memantau langsung rataan harga bahan pokok serta stoknya di distributor, swalayan dan lainnya. “Belum lama ini, kami bersama perwakilan Kemendag (Kementerian Perdagangan) melakukan pengecekan ke sejumlah distributor bahan pokok. Hasilnya, stok aman. Baik di gudang Bulog (Badan Urusan Logistik) maupun distributor, harga juga stabil. Intinya, belum terjadi kelangkaan bahan pokok,” kata Kepala Disperindagkop-UKM Provinsi Kaltara Hartono, belum lama ini.
Bersamaan dengan itu, Disperindagkop-UKM bersama tim pemantauan juga mensosialisasikan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras. “Didalam Permendag itu, untuk wilayah Kalimantan, HET beras kualitas medium Rp 9.950 per kilogram. Sedangkan untuk yang kualitas premium, Rp 13.300 per kilogram,” jelas Hartono.
Sanksi tegas akan dijatuhkan kepada pihak yang sengaja menjual harga beras khususnya, diatas HET itu. “Kami akan terus melakukan pemantauan. Tak hanya beras, minyak goreng juga mendapat perhatian. Karena merupakan salah satu komoditi yang paling rentan mengalami lonjak harga saat Ramadan,” urai Hartono.
Disperindagkop-UKM bersama Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltara juga kabupaten dan kota serta jajaran terkait lainnya, turut melakukan upaya untuk mengendalikan dan menekan inflasi jelang dan selama Ramadan tahun ini. “Saat ini, berdasarkan perhitungan TPID, tingkat inflasi masih dibawah rata-rata inflasi nasional, sekitar 2,8 persen. Kami juga telah membentuk tim untuk terus melakukan pengawasan barang di semua daerah agar laju inflasi dapat terkendali,” jelas Hartono.
Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divisi Regional (Divre) Kota Tarakan Pengadilan Lubis menuturkan bahwa stok bahan pokok, utamanya beras, tepung, minyak goreng dan gula aman. Khusus beras, stoknya di gudang Bulog Tarakan maupun Bulungan, juga distributor mampu bertahan 4 hingga 5 bulan kedepan. “Cukup insya Allah, kebutuhan bahan pokok, khususnya beras selama Ramadan aman,” kata Lubis. Teranyar, Bulog menggelontorkan beras kelas medium ke sejumlah swalayan dan toko di Tarakan sebanyak 50 ton.
Lubis juga menyatakan, pihaknya siap mendukung program operasi pasar bahan pokok yang akan digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara maupun pemerintah kabupaten dan kota. “Kami siap mendukung dan bekerjasama apabila ada permintaan dari pemerintah untuk operasi pasar atau semacamnya,” tuntasnya.(humas)