Tarakan, MK – Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah memberikan banyak manfaat bagi pesertanya. Tidak hanya memberikan pelayanan terbaik tapi JKN KIS juga mampu meringankan derita para pesertanya terutama dalam pembiayaan kesehatan.
Salah satu peserta yang telah merasakan manfaat menjadi peserta JKN-KIS adalah Hasnah (65). Ibu dari 3 orang anak ini merupakan penderita penyakit jantung dan diabetes yang hingga saat ini masih rutin melakukan perawatan di rumah sakit.
Hasnah bercerita, suaminya telah meninggal dunia 5 tahun yang lalu karena serangan jantung. Saat itu, ia dan keluarganya banyak mengalami kesulitan keuangan. Hasnah harus rela berhutang ke tetangga dan sanak saudara untuk membiayai biaya pengobatan suaminya.
“Waktu suami saya dulu sakit nak, saya pinjam duit sana-sini untuk membiayai pengobatannya. Berat sekali pada masa itu, sampai akhirnya nenek ikhlas kalau memang dia harus pergi,” jelas Hasnah kepada tim jamkesnews saat ditemui di kediamannya di Kota Tarakan.
Hasnah tidak pernah membayangkan kejadian tersebut harus terulang kembali menimpa keluarganya ketika dia mulai terserang penyakit 4 tahun yang lalu. Beruntung saat itu BPJS Kesehatan telah resmi menyelenggarakan program JKN-KIS. Hasnah pun segera mendaftarkan dirinya beserta keluarganya menjadi peserta JKN-KIS pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di kelas 3.
“Saya tidak ingin jadi beban anak-anak saya. Saya pernah berpikir saya sudah tua, tidak apa-apa tidak usah berobat. Karena mikirnya kalau berobat banyak butuh uang. Tapi sekarang sudah tidak seperti itu lagi nak, Alhamdullilah sudah ada program ini. Dari semenjak itu, saya berobat gratis ke rumah sakit. Anak-anak saya bergantian membayarkan iurannya tiap bulan, 25.500 tiap bulan tidak akan sama jika dibandingkan dengan hutang-hutang kami dulu,” ungkap Hasnah.
Hasnah mengaku kini ia tidak mau menyerah dengan penyakit yang dideritanya. Tidak lagi seperti dulu ketika suaminya sedang sakit, kini ia sudah tertolong dengan adanya program JKN-KIS.
“Umur sampai kapan hanya Allah SWT yang tahu, nak. Saya masih tetap ingin berjuang melawan penyakit dengan Program JKN-KIS demi liat senyum cucu-cucu saya nak,” tutup Hasnah sambil tersenyum. (KA/om)