Kalbar, MK – Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Polresta Pontianak berhasil menangkap kakak beradik berinisial Tj seorang ibu dua anak dan adiknya Sl diduga sebagai bandar narkoba.
Keduanya berhasil ditangkap, setelah beberapa minggu sebelumnya seorang pengguna berinisial Mr tertangkap. Kasat Narkoba Polresta Pontianak, Kompol Abdullah Syam membenarkan penangkapan yang dilakukan anggotanya.
“Jadi waktu diperiksa, Mr ngakunya beli dari Sl,” ujar Abdullah kepada Metro Kaltara, Jumat (18/03).
Lebih dari sepekan anggota Resnarkoba Polresta Pontianak mengintai gerak gerik Sl, saat sudah dipastikan anggota langsung bergerak dan melakukan penggerebekan. “Saat anggota masuk, Tj langsung melarikan diri dan membuang plastik hijau di belakang dapur, dan didapatkan bukti-bukti tersebut,” jelasnya.
Anggota yang melihat, langsung memungut kantong plastik dan menemukan alat bukti narkoba yang diduga milik Sl. “Ada 208 butir inex cap matahari, serta enam paket kecil sabu di dalam dompet dengan berat total 5,5 gram,” jelasnya.
Tj yang diamankan menyangkal saat ditanyai awak media. Ia mengaku saat itu pulang dari mandi dan mencuci di sungai. Dirinya yang teringat uang miliknya yang belum disimpan di tempat aman, langsung pulang menyimpan uangnya.
“Saya bekemban dari sungai, langsung pulang ingat duit masih disimpan di lemari kompor di dapur rumah. Tiba-tiba ada anggota yang gerebek, adek lagi tidur, anak lagi tidur,” ujar warga Gang Kapuas, Jl Tanjung Raya I, Pontianak ini.
Dirinya mengakui saat itu di rumahnya memang sedang sepi karena anak dan adiknya tidur, sedangkan suaminya belum pulang dari Salat Jumat. Ia pun terus menerus berkata tak tahu, dan bersumpah. “Saya tidak tahu, bukan saya, bukan punya saya,” ucapnya seraya menangis.
Ibu dua anak ini pun terus merengek dan bertanya apakah dirinya akan dihukum penjara. Karena ia memikirkan anak laki-lakinya yang sulung mengalami keterbelakangan mental, sementara anak perempuan bungsunya masih berusia enam tahun. Dan ia terus membela adiknya juga tidak mengetahui asal muasal barang. “Adek memang dulu pernah makai, tapi dak lagi, dia udah sering ikut pengajian, udah tobat, semenjak orangtua meninggal,” tuturnya. (Lyn/MK*1)