Kaltara Siap Gelar Pertemuan Menteri 4 Negara

by Setiadi

PERSIAPAN : Asisten II Setprov Kaltara H Syaiful Herman memimpin rapat lanjutan persiapan Pertemuan Tingkat Menteri BIMP-EAGA ke-21 di Ruang Rapat Lantai I Kantor Gubernur Kaltara, Senin (27/11).

TANJUNG SELOR, MK – Dari 30 November hingga 3 Desember nanti, Kota Tarakan akan menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri Brunei-Indonesia-Malaysia-Philipines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) ke-21. Terkait pertemuan itu, kemarin (27/11) dilakukan pertemuan lanjutan persiapan pagelaran tahunan tersebut dengan sejumlah pihak terkait dengan dipimpin Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Provinsi (Setprov) Kalimantan Utara (Kaltara) H Syaiful Herman dengan didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara RDM Johan Mulyadi di Ruang Rapat Lantai I Kantor Gubernur Kaltara.

Dari pertemuan itu disebutkan, kehadiran 4 menteri dari masing-masing negara. Yakni, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sebagai delegasi Indonesia; Datuk Seri Abdul Rahman Dahlan, Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Malaysia); Pehin Lim Jock Seng, Menteri Luar Negeri (Brunei Darussalam); Datu Hj Abdul Khayr Dangcal Alonto, Sekretaris Minda (Filipina); Ramesh Subramaniam, Direktur Jenderal (Dirjen) Asian Development Bank (ADB); dan Le Luong Minh, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Secretariat. Selain itu, dijadwalkan hadir pula gubernur dari setiap wilayah BIMP-EAGA, pejabat senior dari BIMP-EAGA, Sekretariat Nasional dari BIMP-EAGA, BIMP-FC, para pengusaha yang tergabung dalam BEBC, dan delegasi lainnya seperti akademisi, kementerian atau lembaga serta pemerintah daerah. Dipaparkan juga, ada 2 tempat akan digunakan sebagai venue pertemuan internasional itu. Yakni, Swiss-Belhotel Tarakan dan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kaltara. “Dalam pertemuan ini akan dibahas komitmen 4 negara tersebut untuk membangun wilayah perbatasannya. Hal itu harus diwujudkan dalam kerja nyata dari setiap negara,” kata Syaiful.

Bidang pertahanan dan keamanan juga menjadi fokus pembahasan. Utamanya, soal pemasukan barang ilegal di wilayah perbatasan dan lainnya. Syaiful berharap momen ini dapat dimanfaatkan pula oleh Kaltara untuk menawarkan peluang investasi yang ada. Termasuk potensi pariwisata, dan lainnya.(humas)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.