Bandung, MK – Kalah dari ganda putri Jawa Timur Adilia-Hervita pada babak semifinal PON XIX di Gor Siliwangi Senin (26/09) pagi, pasangan petenis Kaltara Putri Sanjungan-Valencia harus puas dengan raihan medali perunggu bagi Kontingen Provinsi Kaltara.
Putri Sanjungan-Valencia dipaksa mengakui kekuatan pasangan Jawa Timur Adilia-Hervita dengan dua set langsung 0-6 dan 2-6. Pelatih ganda Putri Kaltara Lusiana Alola mengaku atletnya memang kalah level dari pasangan Jawa Timur. Berhasil masuk ke babak semifinal juga sudah diluar dugaan prediksi banyak orang.
Apalagi pasangan petenis Kaltara bukan merupakan ganda putri unggulan pada PON kali ini. “Kita akui lawan lebih unggul segalanya, mereka banyak mengikuti turnamen di luar negeri sehingga banyak pengalaman. Atlet kita sudah berusaha maksimal itulah hasilnya. Tapi pencapaian perunggu sudah cukup baik,” ujar Lusiana Alola kepada Metro Kaltara.
Ia menjelaskan pengalaman bertanding di PON XIX akan menjadi bahan evaluasi timnya untuk memperbaiki diri dan persiapan menghadapi even lainnya. “Yah kita akan terus berlatih, lawan tadi cukup menekan sehingga banyak pengembalian bola dari atlet kita yang tanggung. Tapi sukses menembus semifinal dan mengalahkan DKI di perempat final patut diajungi jempol,” bebernya.
Keberhasilan meraih medali perunggu ini turut menunjukkan harapan prestasi olahraga tenis Kaltara di kanca nasional. Lusiana berharap Pengprov Persatuan Tenis Lapangan (Pelti) Kaltara terus melakukan pembinaan berkelanjutan terutama menghadapi PON remaja II yang digelar tahun depan.
Medali perunggu ini juga menjadi medali semata wayang tim tenis Kaltara pada perhelatan multievent olahraga empat tahunan terakbar di Jawa Barat. Dengan begitu Kontingen Provinsi Kaltara sudah mengoleksi 3 medali emas dan 3 perunggu. (sti)