TARAKAN, MK – Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie berharap program pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dapat memanfaatkan peluang dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah di Kaltara. IKM menurutnya merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat, sehingga patut menjadi perhatian semua.
Harapan ini disampaikan Gubernur Kaltara menghadiri Rapat Teknis bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro dan Menengah Kabupaten/Kota se-Kaltara di Tarakan, Rabu (25/2). Sebelumnya, juga telah dilakukan penandatanganan Kontrak Tenaga Penyuluh Lapangan Industri Kecil Menengah (TPL- IKM) Angkatan Tahun 2015 dan 2016.
Irianto mengatakan, Pemerintah Daerah memegang peranan penting dalam mengembangkan industri kecil dan menengah. Utamanya melalui OPD (organisasi perangkat daerah) yang membidangi. Untuk itu, dirinya berharap melalui Rapat Teknis yang diikuti oleh jajaran Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM se-Kaltara ini, akan menghasilkan rumusan-rumusan untuk mengembangkan IKM di Kaltara.
Diungkapkan, ada beberapa hal penting dalam pengembangan IKM. Pertama pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia). Ini bisa dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Selanjutnya, pembangunan infrastruktur, industrialisasi, serta penciptaan lapangan kerja. “Melalui IKM yang berkembang, akan berperan dalam upaya kita mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.
Gubernur mengutarakan, peluang ekonomi industri dari sektor program industri kecil dan menengah di Kaltara sangat besar. Di samping potensi sumber daya alam, upaya pemerintah provinsi dengan membangun berbagai infrastruktur juga sangat mendukung.
“Pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) sebagai sektor yang sangat strategis dan diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri, tak hanya industri besar, namun juga industry kecil dan menengah di Kaltara ke depan,” kata Gubernur.
Gubernur menjelaskan arahan Kementerian Koperasi dan UMKM Tahun 2020 adalah memperluas akses pasar baik dalam maupun luar negeri. “Kemudian, yang menjadi perhatian adalah peningkatan kualitas produksi. “Ini menjadi perhatian saya, agar Dinas Perindagkop-UKM juga mampu mendorong kualitas produksi industry dan UMKM yang ada saat ini,”katanya.
Capaian Disperindagkop dan UKM Kaltara Tahun 2019, terdapat 32 pelaku ekspor dengan kontribusi PDRB Sektor Industri sebesar 12 persen. Sementara Kontribusi PDRB Sektor Perdagangan sebesar 9,19 persen. “Saya harap tahun ini prosentase itu terus ditingkatkan, termasuk peningkatan koperasi yang sehat dan aktif di Kaltara,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop dan UMKM Provinsi Kaltara Hartono mengatakan, hasil rapat kerja ini akan menjadi acuan dalam program pengembangan IKM di kabupaten/kota yang ada di Kaltara. “Melalui rapat teknis ini, akan menyusun rencana program di tahun 2021. Kita harapkan dari Disperindagkop kabupaten/kota menyampaikan usulan, yang nantinya akan menjadi acuan dalam menyusun program,” katanya.
Bertindak sebagai nara sumber dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) IKM Kementerian Perindustrian Bambang Irianto. Hadir sebagai persarta kegiatan, seluruh Disperindagkop kabupaten/kota, serta perwakilan darin pelaku IKM, maupun UMKM. (humas)