PULUHAN nasabah Dream for Freedom (D4F) mendatangi Mapolda Kalimantan Barat pukul 10.00 WIB, belum lama ini.
Nasabah mengadukan kerugian materil sejak menjadi member investasi yang bernaung di Promonesia itu. Perusahaan tersebut diketahui mengganti nama menjadi MAQ dengan sistem yang kurang lebih sama.
Koordinator Nasabah D4F Heri Mulyadi mengaku uangnya tak kembali dikarenakan sistem tersebut tutup. Dirinya beserta rekan lainnya membuat laporan ke Mapolda Kalbar agar tak muncul lagi korban selanjutnya.
“Kerugian anggota beda-beda, ada yang jutaan sampai ratusan juta. Mereka sampai sekarang hanya diimingi uang kembali, tapi tidak juga ditunaikan,” jelasnya.
Ia sendiri mengalami kerugian hingga Rp 21 juta. Bahkan orang yang mengajak untuk bergabung tidak memberikan kepastian terhadap nasib anggota baru bergabung kurang dari tiga bulan.
“Hitungan kasarnya, kalau menjadi anggota tiga bulan sebelum sistem tutup kemungkinan besar uang modal kembali dengan perhitungan satu persen perhari. Tapi kalau cuma jadi anggota satu bulan lalu sistem tutup, dipastikan merugi,” bebernya.
Rombongan member tersebut diterima oleh anggota Polda Kalbar, dan memberikan petunjuk guna melaporkan secara resmi terkait permasalahan yang dialami member D4F. (Lyn/MK*1)
