MALINAU, Metrokaltara.com – Dua hari menjelang pembukaan Festival Budaya IRAU ke-11, denyut kehidupan di pusat Kota Malinau terasa kian berirama. Sejak Sabtu (25/10), arus kendaraan dan aktivitas masyarakat meningkat tajam, terutama di sekitar Padang Liu Burung, lokasi utama perhelatan budaya terbesar di Kabupaten Malinau itu.
Deru mesin kendaraan pengangkut kontingen dari berbagai kecamatan silih berganti terdengar, membawa perlengkapan adat, hiasan khas daerah, serta kostum tari yang akan ditampilkan dalam pawai pembukaan.
Di tengah kesibukan itu, warna-warni kain tradisional, suara tawa, dan musik latihan tarian membuat suasana kota terasa hidup dan penuh energi kebersamaan.
Ketua Panitia IRAU ke-11, Ernes Silvanus, mengatakan seluruh kecamatan telah memastikan kehadiran mereka pada perayaan tahun ini. Bahkan, kontingen dari wilayah paling jauh seperti Sungai Boh, yang sempat terkendala akses, kini telah mengonfirmasi kedatangan dengan jumlah peserta cukup besar.
“Semua kecamatan sudah konfirmasi. Dari Sungai Boh saja sekitar 150 peserta akan hadir,” ujar Ernes.
Di area pameran UMKM, geliat ekonomi lokal pun mulai terasa. Para pelaku usaha kecil menata lapak mereka dengan penuh semangat—menyusun aneka produk seperti makanan khas, kopi lokal, anyaman rotan, hingga perhiasan manik khas Dayak. Aroma kopi dan jajanan tradisional mulai menggoda pengunjung yang datang lebih awal untuk melihat persiapan.
Sementara itu, di panggung utama, ratusan penari dari berbagai sanggar tengah menggelar latihan kolosal menjelang gladi bersih yang dijadwalkan pada Senin pagi.
Gerakan serempak mereka di bawah sinar matahari sore menjadi pemandangan yang mengundang decak kagum warga sekitar. Ernes memastikan bahwa seluruh aspek teknis terus dimatangkan.
“Lampu penerangan segera dipasang seluruhnya malam esok. UMKM juga hampir rampung semua,” jelasnya.
Festival Budaya IRAU ke-11 ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol persatuan masyarakat Malinau yang majemuk. Selama pelaksanaan, berbagai kegiatan seni, budaya, dan pameran akan digelar untuk menampilkan kekayaan tradisi serta kreativitas masyarakat Bumi Intimung. (rko)

