JAKARTA, MK – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum. dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. H. Suriansyah, M.AP., menghadiri penganugerahan Paritrana Award Tahun 2024 dari BPJS Ketenagakerjaan yang diserahkan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin, di gedung Plaza BP Jamsostek, Kamis (12/9) siang.
Setelah melalui beberapa tahapan seleksi yang ketat, Kaltara menerima penghargaan atas capaiannya pada kategori Provinsi Terbaik Coverage Zona Kalimantan untuk periode 1 Januari-31 Desember 2023.
Anugerah Paritrana Award adalah wujud apresiasi dari pemerintah yang diberikan kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan Pelaku Usaha untuk mendorong terwujudnya cakupan keseluruhan (universal coverage) perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Dalam sambutan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan Pemerintah berkomitmen kuat mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan salah satu pilar pembangunannya difokuskan pada pembangunan manusia melalui reformasi ketenagakerjaan dengan target peningkatan kepesertaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebanyak 99,5 persen pekerja di Indonesia sudah terlindungi pada 2045.
Wapres Ma’ruf Amin mengucapkan selamat kepada seluruh penerima Paritrana Award 2024, baik tingkat nasional, tingkat daerah, hingga badan usaha dan pelaku usaha. “Program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan merupakan wujud nyata hadirnya negara dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja dan keluarganya,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. mengingatkan BPJS Ketenagakerjaan untuk menginvestasikan dana yang dihimpun dengan berorientasi pada padat karya agar tercipta lapangan kerja yang baru.
“Mestinya dana yang dihimpun oleh BPJS Ketenagakerjaan ini juga bisa digunakan untuk menciptakan lapangan kerja baru kalau investasinya berjalan dengan baik. Tetapi, harus betul-betul orientasi pada padat karya, jangan padat modal,” tutupnya.(**)