TARAKAN, MK – Demi menyambut Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Konferensi Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang dilaksanakan di Tarakan pada 6 september, dipastikan akan di beri pengamanan ketat.
Menurut Kepala Biro Operasi Polda Kaltara, Kombes Pol Prasodjo Wibowo mengungkapkan personel yang dilibatkan dalam pengamanan terdiri dari Polres Tarakan dan Polda Kaltara, yaitu fungsi Ditpolair, Intelkam, Ditlantas, Brimob Polda Kaltara.
“Karena nanti yang membuka dijadwalkan Presiden, kita siapkan sekitar 430 orang personel dari Polri yang mengamankan. Tapi, memang sampai saat ini belum ada kepastian apakah Presiden yang membuka atau diwakili Menteri Agama atau yang lain,” ujar perwira berpangkat melati tiga yang sebelumnya berdinas di Polda Kaltim ini.
Ia memastikan, jika benar Presiden akan datang maka koordinator pengamanan ada ditangan TNI, sementara Polri hanya sebagai pendukung. Namun, jika ternyata Presiden tidak hadir, maka Polri yang akan memegang kendali keamanan.
Namun, jumlah 430 personel ini, sambungnya tergantung lagi dengan perkembangan situasi yang ada. Informasi yang diperoleh Polri, sementara untuk tamu undangan diperkirakan akan ada sekitar 1500 orang terdiri dari unsur menteri, Kesbangpol maupun instansi lain yang terkait dengan kegiatan Rakornas FKUB Pusat ini.
“Termasuk peserta FKUB dari kabupaten kota dan provinsi di Indonesia. Ada dua kegiatan di acara sampai 8 September itu, jadi yang kita amankan dua tempat yang digunakan, sedangkan di luar itu ada penginapan peserta juga yang akan kita pantau,” ungkapnya.
Selain itu, bandara dan jalur kedatangan lainnya seperti pelabuhan juga tidak luput dari pengawasan Polri. Ada juga enam tempat ibadah yang akan menjadi lokasi kunjungan peserta FKUB, season menuju tempat ibadah ini nantinya akan diawasi Polri.
Sementara, untuk mengantisipasi isu sara, Kombes Prasodjo mengaku sudah bekerja sama dengan fungsi intelejen dari Polri maupun dari TNI dan BIN, untuk mengatahui ada atau tidak isu sara yang beredar. “Tapi, Alhamdulillah sampai saat ini belum ada informasi isu sara yang berkembang,” tandasnya.
Satlantas juga akan diturunkan di beberapa titik yang diantisipasi akan menjadi lokasi macet, termasuk jalan yang digunakan untuk ke lokasi acara. Meskipun sebenarnya tidak ada peralihan arus atau penutupan jalan, namun Kombes Prasodjo memastikan jika Presiden ikut menghadiri kegiatan tersebut maka beberapa ruas jalan yang digunakan Presiden akan ditutup sementara.
“Kalau dihadiri Presiden, mulai dari ujung bandara dijalur kedatangan hingga ke lokasi acara tentu akan disterilkan dan ada pengalihan arus. Tapi pengamanan yang kita rencanakan tetep diasumsikan jika Presiden hadir, yang berbeda hanya pemegang koordinatornya,” tutupnya.(arz27)