Gelanggang dan perlengkapan judi sabung ayam dimusnakahkan Polres Tarakan langsung di TKP.
Tarakan, MK – Tak hanya menggrebek tiga arena judi sabung ayam, Polres Tarakan turut membakar segala perlengkapan penunjang judi tersebut dilokasi TKP yakni Kampung Satu, Karang Harapan dan Juata Laut, Senin (08/02) sekitar pukul 14.00
Kapolres Tarakan, AKBP Dani Hamdani, melalui Wakapolres Tarakan, Kompol Hendri KD Sidabutar menegaskan penggerbekan judi sabung ayam ini dilakukan guna memerangi penyakit masyarakat.
“Ini perintah langsung dari Kapolres Tarakan, makanya penggerbekan judi sabung ayam ini kami lakukan. Disamping itu juga kami akan terus memerangi penyakit masyarakat Tarakan yang gemar melakukan judi sabung ayam,” jelasnya.
Meski dalam penggerebekan tersebut tidak berhasil mengamankan para pelaku judi sabung ayam, pihaknya akan melakukan penjemputan kepada masyarakat yang berhasil melarikan diri.
“Kami jemput para pelaku, karena saat ini kami telah mengantongi identitasnya yang sering melakukan judi sabung ayam. Selain itu para pemilik lahan yang memberikan ruang untuk menjalankan judi tersebut juga akan kami amankan agar memberikan efek jera,” tegas Kompol Hendri.
Ia menghimbau kepada masyarakat Tarakan, jika ada yang mengetahui aksi perjudian untuk segera melaporkan ke petugas.
“Jika melihat kondisi di lapangan, arena judi ini sudah lama dibuat, berarti aksi judi sabung ayam juga sudah cukup lama. Untuk terorganisir atau tidak, saat ini kami masih melakukan penyidikan lebih lanjut,” bebernya.
Sementara, seorang warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi arena judi dan enggan namannya dikorankan mengaku kalau arena sabung ayam tersebut sudah lama beroperasi.
“Sudah lama arena ini dibuat pak, main juga sudah cukup lama, hanya saja untuk penggerbekan yang dilakukan Polisi baru kali ini terjadi,” tuturnya.
Berdasarkan pantauan dilapangan, para pelaku sabung ayam kabur ke dalam hutan begitu melihat kedatangan petugas berseragam coklat tersebut.
Polres Tarakan juga mengamankan jualan milik warga, genset dan sepeda motor tujuh unit yang ditinggal para pelaku. (id/sti)
