Wakil Ketua II DPRD KTT Hanafiah Prihatin Kecelakaan Speedboat Malinau Express 6, Desak Penanganan Sampah Kayu di Sungai

by Isman Toriko

TANA TIDUNG, Metrokaltara.com – Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Tana Tidung, Hanafiah, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), meninjau langsung lokasi kecelakaan speedboat Malinau Express 6 di perairan Sungai Sesayap, Desa Tideng Pale, Senin (22/9/2025).

Speedboat yang berangkat dari Pelabuhan Malinau menuju Tarakan sekitar pukul 08.15 Wita itu mengalami musibah setelah menabrak tunggul kayu di tengah sungai, tepat pukul 09.15 Wita. Benturan keras menyebabkan kapal karam, meski seluruh penumpang berhasil dievakuasi oleh tim gabungan bersama warga sekitar.

Soroti Bahaya Kayu Hanyut

Dalam kunjungannya, Hanafiah menyoroti faktor penyebab utama kecelakaan, yakni banyaknya kayu-kayu dan tunggul di aliran Sungai Sesayap. Kondisi tersebut dinilai membahayakan motoris speedboat maupun kapal lainnya yang melintas.

“Banyaknya kayu hanyut ini tentu sangat berbahaya. Kejadian karamnya speedboat karena menabrak tunggul kayu harus segera ditindaklanjuti. Kita akan membicarakan masalah ini dengan pemerintah daerah agar bisa ada langkah nyata penanganannya,” ujar Hanafiah kepada Media Metrokaltara.com.

Menurutnya, selain membahayakan keselamatan, kondisi sungai yang penuh kayu hanyut juga mengganggu kelancaran transportasi sungai yang menjadi jalur utama penghubung antarwilayah di Kalimantan Utara.

Perlu Kerjasama Lintas Pemerintahan

Hanafiah menegaskan bahwa persoalan pengelolaan sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, melainkan juga provinsi hingga pusat. Karena itu, ia meminta agar laporan resmi segera disusun sebagai dasar pengajuan penanganan ke level lebih tinggi.

“Kewenangan sungai memang ada di pusat, tetapi laporan harus berjenjang dari bawah. Apakah nanti kita sampaikan ke provinsi atau langsung ke pusat, yang jelas harus ada kerjasama semua pihak. Apalagi menyangkut anggaran, perlu alokasi dana khusus untuk penanganan sampah kayu di sungai,” tegasnya.

Tekankan Keselamatan Pelayaran

Selain persoalan lingkungan, Hanafiah juga mengingatkan pentingnya keselamatan pelayaran. Ia meminta para motoris dan pemilik speedboat untuk lebih memperhatikan standar operasional sebelum berangkat.

“Saya harap pemilik speedboat memastikan semua kelengkapan, mulai dari manifes penumpang, jaket pelampung (life jacket), hingga sarana penunjang lainnya. Keselamatan harus menjadi prioritas,” katanya.

Harapan Agar Kecelakaan Tak Terulang

Hanafiah mengaku prihatin atas musibah ini. Ia datang langsung ke lokasi kejadian untuk melihat proses evakuasi penumpang maupun speedboat yang karam. Ia berharap insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.

“Alhamdulillah semua penumpang selamat dan tak ada korban jiwa. Saya sangat prihatin dengan musibah ini. Semoga tidak terulang lagi. Kita semua harus menjaga lingkungan sungai dan serius dalam penanganannya. Hal-hal yang menjadi penyebab karamnya speedboat harus segera kita selesaikan bersama,” tutupnya. (rko)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses