Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parwansa bersama Gubernur Kaltim H. Awang Faroek Ishak menutup 22 lokalisasi di Benuanta.
Samarinda, MK – Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parwansa melakukan kunjungan kerja di Samarinda Kalimantan Timur. Dalam kunjungan kerjanya Rabu (01/06), Menteri Sosial bersama Pemerintah Provinsi Kaltim resmi menutup seluruh tempat lokalisasi di Benua Etam julukan Kaltim dan penutupan bersifat permanen.
Secara keseluruhan terdapat 22 lokalisasi di Kaltim dengan jumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) seribu lima ratus orang. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kepada Metro Kaltara mengatakan penutupan lokalisasi secara serentak ini dilakukan agar tidak terjadi perpindahan para PSK menuju kabupaten/kota lainnya.
Langkah ini dilakukan agar para PSK bisa dipulangkan secara tertib ke daerah asal dengan biaya pemerintah daerah. Sementara bagi PSK yang merupakan warga Kaltim akan lebih mudah diidentifikasi untuk selanjutnya diberikan pembinaan dan peningkatan kualitas diri melalui pelatihan-pelatihan keterampilan.
“Kalau penutupan dilakukan secara serentak, mereka tidak akan bisa pindah ke kabupaten/kota lainnya. Kecuali pulang ke daerah asal, atau ikut pelatihan keterampilan agar nantinya tidak lagi menjadi PSK,” kata Gubernur.
Sedangkan Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parwansa mengatakan penutupan lokalisasi ini merupakan program nasional, ia berharap tahun 2019 Indonesia bebas prostitusi. “Dengan ditutupnya lokalisasi di Kaltim ini, maka masih ada 69 titik lokalisasi yang menjadi target kami, dari 69 titik yang terbesar ada di Jawa Barat dan Kalimantan Tengah,” jelas Khofifah.
Para PSK akan mendapatkan modal untuk mengembangkan industri kreatif sebesar Rp5 juta dari pemerintah, dengan dana yang diberikan pemerintah ini diharapkan PSK pelan-pelan beralih profesi menjadi lebih baik dan sejahtera. (Gladis/MK*1)
