Foto: Antaranews.com
Nunukan, metrokaltara.com – Sebelas orang nelayan rumput laut Nunukan ditangkap Polisi Marine Malaysia saat akan menanam bibit rumput laut di wilayah perbatasan Nunukan – Tawau, hingga kini kondisi kesebelas nelayan tersebut belum diketahui nasibnya.
Tiga perahu nelayan Nunukan ditangkap polisi marine Malaysia diperairan kayu mati wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia, dari 3 perahu tersebut yang ditangkap ada sekitar 11 orang nelayan.
Kejadian bermula saat 3 perahu nelayan turun melaut pada hari minggu (15/02) sekitar pukul 9 pagi, untuk menanam bibit rumput laut, setibanya diwilayah perbatasan Nunukan – Tawau Malaysia, tiba-tiba mereka dihampiri kapal patroli Marine Malaysia.
Saat dihampiri ketiga perahu yang berisikan 11 orang nelayan rumput laut langsung digiring dan dibawah ke wilayah perairan Malaysia dengan dikawal kapal patroli Malaysia.
Menurut Ahmad salah satu saksi mata yang melihat kejadian tersebut dari kejauhan, dirinya melihat 3 perahu tersebut langsung digiring masuk kedalam perairan Malaysia.
“Padahal kegiatan menanam rumput laut di wilayah itu sudah berlangsung sekitar 4 tahunan, namun baru kali ini suami saya ditangkap tanpa mengetahui titik permasalahnnya yang sebenarnya,†keluhnya.
Hingga kini terhitung tanggal 15 Pebruari sampai 18 Perbruari hari ini, mereka belum mendapatkan kabar tentang ke sebelas nelayan tersebut.
Salah seorang istri nelayan yang ditangkap, Sukma mengatakan kalau suaminya turun melaut untuk menanam bibit rumput laut, tiba-tiba Polisi Marine Malaysia menangkapnya.
“Kami meminta kepada pemerintah setempat agar mereka dibantu, bagaimana caranya mereka bisa cepat bebas dan keluar, karena mereka mempunyai istri dan anak yang harus dihidupi,â€harapnya.(Wal)
