Ada Bendera Belanda Dalam HUT TNI di Kaltara

by Setiadi
Pasukan TNI kala berupaya menurunkan bendera Belanda dan kembeli merebut kekuasaan Indonesia dari Pasukan NICA, Senin (05/10).

Pasukan TNI kala berupaya menurunkan bendera Belanda dan kembeli merebut kekuasaan Indonesia dari Pasukan NICA, Senin (05/10).

Tarakan, MK – Hampir di seluruh penjuru nusantara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke 70, Senin (05/10). Namun, yang menjadi pusat perhatian ribuan mata berkibarnya bendera Belanda di Stadion Datu Adil Kota Tarakan yang menjadi pusat peringatan HUT TNI se Provinsi Kaltara.

“Jelas kami baru tahu kisah ini, meski sudah merdeka Belanda masih saja menjajah sebagian negara kita,” ujar Ranti pelajar SMA yang tegang menyaksikan drama kolosal yang diperagakan 225 personel gabungan TNI di Kaltara.

“Ini yang kami tunggu-tunggu mas usai upacara. Kalau upacara saja udah biasa dan drama kolosal yang ditampilkan bapak-bapak TNI sangat bagus,” timpal Santi yang duduk di sebelah Ranti.

Drama kolosal dalam peringatan HUT TNI ke 70 di Kota Tarakan mengkisahkan sosok Jendral Sudirman. Terutama saat kejadian Perang Palagan Ambarawa melawan Pasukan NICA Belanda dan Inggris yang berlangsung dari November hingga Desember 1945.

Setelah kemenangan Soedirman dalam Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 Desember 1945 dia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tersebut tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.

Pj. Gubernur Kaltara Triyono Budi Sasongko menjadi Irup Upacara pada peringatan HUT TNI ke 70 di Kota Tarakan, Senin (05/10)

Pj. Gubernur Kaltara Triyono Budi Sasongko menjadi Irup Upacara pada peringatan HUT TNI ke 70 di Kota Tarakan, Senin (05/10)

“Jadi drama ini dipelopori oleh Kodim 0907 dengan dibantu semua gabungan personil TNI di Kaltara. Bahkan, istri-istri TNI turut berperan dalam memperagakan kaum hawanya,” jelas Pelda Hadi Chandra yang berperan sebagai Pimpinan Pasukan NICA.

Tujuan drama ini, agar masyarakat khususnya pelajar dapat mengetahui sejarah seperti kisah Jendral Sudirman yang memiliki jasa cukup besar kepada bangsa Indonesia. “Bahkan saat sakitpun Jendral Besar Anumerta (dengan bintang lima) tetap memimpin pasukan untuk berperang geriliya,” imbuhnya.

Dalam rama kolosal itu pun, diperlihatkan bagaimana peran TNI membebaskan negara Indonesia dari colonial belanda. “Dirgahayu TNI ke 70, bersama rakyat TNI semakin kuat, bersama rakyat TNI semakin professional dan maju,” tutur Pj. Gubernur Kaltara Triyono Budi Sasongko saat menyemangati para prajurit TNI di Stadion Datu Adil. (sti)

.

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses