Selanjutnya penerbangan langsung dari Bandara Internasional Soekarno Hatta ke Tarakan juga tertunda sejak 27 Maret sampai 6 April. Sebaliknya dari Tarakan ke Soekarno Hatta tertunda tanggal 26 Maret hingga 5 April. “Sebetulnya tidak semua penerbangan Lion ini ditunda. Karena penerbangan transit tetap ada baik pagi maupun sore hari. Hanya saja, waktunya mereka batasi. Tidak tiap hari,” kata Taupan Majid, Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Utara melalui Andi Nasuha Kepala Bidang Perhubungan Udara, kemarin (30/3).
Penerbangan pulang pergi Balikpapan-Malinau dan Balikpapan-Tarakan juga mengalami penundaan sejak 28 Maret hingga 15 April mendatang. Dishub meyakini, penundaan penerbangan tersebut imbas wabah Covid-19 yang turut menyebabkan turunnya okupansi penumpang pesawat terbang. Turunnya jumlah penumpang, menyebabkan maskapai tidak bisa menutupi biaya operasional penerbangan pesawat sesuai jadwal normal mereka sebelumnya.
Sesuai kapasitasnya, Dishub Kaltara mengutamakan imbauan kepada masyarakat untuk menghindari sementara waktu bepergian ke daerah-daerah zona merah Covid-19. Sekaligus, Dishub telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) di Kaltara menyediakan desinfektan chamber atau bilik disinfektan. Termasuk seluruh peralatan dan bahan yang ddiperlukan untuk menerapkan standar protokol kesehatan WHO di bandara. “Semua bandara di Kaltara sudah dipasang disinfektan chamber. Juga standby ambulance Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di bandara, termasuk di Long Bawan, Long Ampung, dan Malinau,” ujarnya. Seluruh penumpang pesawat akan menjalani pemeriksanaan suhu tubuh dengan alat thermogun. Penumpang dengan suhu tubuh di atas normal, akan segera dilakukan penanganan rujukan ke rumah sakit yang telah ditunjuk pemerintah.(humas)