Pj. Walikota Samarinda Meiliana saat menggelar Sosialisasi dan silaturrahmi kepada sejumlah warga Eks Gafatar di sungai Siring Samarinda, Jumat (22/01).
ORGANISASI Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermukim di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda Utara, Kalimantan Timur diberikan waktu seminggu untuk angkat kaki dari kota tepian. Hal itu disampaikan oleh Penjabat Walikota Samarinda Meiliana saat menggelar Sosialisasi dan silaturrahmi kepada sejumlah warga Eks Gafatar di sungai Siring Samarinda, Jumat (22/01).
Di ketahui warga eks Gafatar yang bermukim di Sungai Siring Samarinda sebanyak 120 Jiwa yang terdiri dari 40 KK, mereka berasal dari Maluku Papua dan Jawa.
Dalam pertemuan tersebut Meiliana meminta kepada Eks Gafatar untuk pulang ke daerah asal masing-masing. “Kami tidak mau Samarinda seperti daerah lain, kami menginginkan Samarinda tetap kondusif” ujarnya.
Sementara itu, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Setyobudi menjelaskan pemulangan Eks Gafatar ini untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan, karena saat banyak warga yang resah dengan organisasi tersebut.
“Kita cari solusinya, karena di sini negara hukum, kalau tidak mempunyai surat-surat yang sah maka kita kembalikan ke daerah asal. Tolong disampaikan ke teman-temannya karena kita hanya mempunya waktu hanya satu minggu. Kita semua bertanggungjawab agar Samarinda tetap kondusif,” tegas Setyobudi.
Namun beberapa perwakilan Gafatar mengungkapkan keberatannya untuk dipulangkan, apalagi mereka belum tentu diterima di kampungnya. “Berat bagi kami untuk meninggalkan tempat ini, karena kami membangun kehidupan kami mulai dari nol. Kami belum tentu diterima di sana, meski begitu kami akan meninggalkan Samarinda,” ujar salah satu warga Eks Gafatar. (gladis/sti)
1 comment
Alhamdulillah