TARAKAN, MK – Demi meningkatkan kenyaman para pemudik dalam menjelang lebaran tahun ini, pihak Bandar Udara (Bandara) Kelas 1 Utama Juwata Tarakan, melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI AU untuk membangun posko Angkutan Udara Lebaran Tahun 2018.
Menurut Kepala Bandara Juwata Tarakan, Asri Santosa mengatakan dalam menanggapi barang bawaan penumpang yang biasanya membludak dalam mendekati hari lebaran yang akan datang, sehingga hal tersebut ditakutkan akan menjadi kesempatan untuk para penumpang yang bisa saja membawa barang-barang yang dilarang negara. Sehingga membuat para penjaga atau petugas Bandara menjadi kewalahan.
“Untuk masalah teknis, kami sudah dilengkapi dengan peralatan canggih seperti X-ray, sehingga barang-barang yang sifatnya mencurigakan langsung terlihat,” Ungkapnya.
Sementara itu, untuk dari segi pengamanan lainnya, pihaknya juga sudah saling berkoordinasi dengan beberapa pihak Instansi pengamanan, yakni baik dari TNI AU, Polri dan BNN
“Kami sudah bekerja sama dan Mereka siap membantu selain itu kami juga sudah mempersiapkan fasilitas, seperti posko Angkatan Udara Lebaran ini, yang dimana fungsi posko ini untuk memudahkan para penumpang dalam mendapatkan informasi terkait dengan fasilitas yang ada dibandara, ,” ujarnya
Tak hanya itu, dalam menanggapi apabila adanya temuan berupa Narkotika pihaknya juga sudah sedikit merasa aman, sebab dari kerja sama yang dilakukan pihak bandara dengan TNI AU, Polri dan BNN jelas membuat personil di bandara menjadi bertambah “Selain bertambah, tentunya tingkat pengawasan pasti lebih ketat,” tambahnya.
Lanjut Asri yang baru saja menjabat menjadi Kepala Bandara ini, menghimbau juga kepada masyrakat, agar tidak membawa barang-barang Elektronik yang memiliki indikasi ledakan, semacam Power bank yang berkapasitas di atas 20 ribu Mha.
“Kalaupun ada yang kedapatan membawa, akan kami lakukan penyitaan, karena barang tersebut memang tidak diperkenangkan untuk naik di pesawat, bisa membawa Power bank tetapi dengan kapasitas di bawah 20 ribu Mha, tetapi selama dalam pesawat dilarang keras untuk mengkoneksikan power bank tersebut atau memakainya,” Himbaunya.
Saat ditanyai tentang perkiraan calon penumpang yang akan menggunakan jasa penerbangan khusus wilayah Tarakan sendiri, Asri memperkirakan pada saat H-7 hingga H+7 nanti akan naik, yakni kurang lebih 2 ribu hingga 2.500 penumpang perharinya.
“Menurut prediksi kami kira-kira segitu, kalau dibandingkan dengan hari-hari biasanya, hanya kisaran seribu hingga 1.500 penumpang perharinya,” tambahnya.
Untuk Maskapai yang disediakan oleh pihak badnara hanya ada 9 maskapai yang bersedia membawa para penumpang untuk mudik dalam tahun ini “Kalau untuk maskapai sudah kami sediakan seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, wings Air, Sriwijaya, Maswings terus ditambah lagi ada penerbangan perintis untuk ke pulau-pulau terpencil,” bebernya.
Sementara itu, terkait dari segi keamanan, pihak Danlanud dan Polri disertai BNN tingkat pengawasan dalam menjelang lebaran harus sangat di jaga, hal itu disebabkan dengan membludaknya penumpang yang ingin mudik pada saat menjelang hari H.
“Kami akan selalu menjaga kerja sama kami dalam pengamanan, pelayanan kepada masyrakat yang menggunakan jasa penerbangan kali ini, baik dari penumpang ingin keluar Tarakan maupun yang datang dari daerah luar Tarakan,” tutup Komandan Pangkalan TNI AUTarakan, Kolonel Pnb Mochammad Arifin.(arz27)