TANJUNG SELOR, MK – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie membuka sekaligus memberi materi dalam Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kehumasan yang diselenggarakan oleh Biro Humas dan Protokol Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara di Hotel Crown Tanjung Selor, kemarin (3/4).
Disebutkan Gubernur, kegiatan ini sangat penting. Apalagi kalau melihat tema, tentang fotografi dan komunikasi digital. Hal demikian sangat tepat dengan kondisi saat ini. “Humas dalam posisi, tupoksi, serta perannya dalam dunia modern menjadi sangat strategis. Meski, banyak lembaga, bahkan pimpinan daerah belum menyadari hal itu,” kata Gubernur.
Akibatnya, banyak Pemerintah Daerah yang lambat merespon aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Padahal ini sudah zaman Revolusi Industri 4.0. Bukan lagi era informasi. “Di era digital seperti sekarang, hampir semua hal berhubungan dengan teknologi elektronik. Oleh karena itu, kita juga dituntut harus memahami soal komunikasi digital. Apalagi bagi para aparatur di lingkungan pemerintahan,” ujar Irianto.
Ke depan persaingan di dunia usaha ataupun pekerjaan akan semakin berat. Bukan lagi bersaing dengan manusia, tapi dengan perangkat elektronik, robot dan sejenisnya. “Untuk itu, kita harus mempersiapkan diri sejak sekarang. Belajar dan terus lah belajar. Bagi yang tidak punya keahlian, dan tidak berpengalaman akan ketinggalan,” ungkap Gubernur.
Irianto meminta kepada seluruh peserta untuk mengikuti dan mencermati materi-materi yang disampaikan oleh para narasumber yang berkompeten.
Bagi para ASN, utamanya para pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Kaltara wajib memahami soal dunia digital. Jangan sampai ada pertanyaan, kritikan atau sorotan masyarakat lewat media sosial yang tidak bisa dijelaskan. “Kita harus bisa memberikan jawaban, menjelaskan kepada masyarakat,” ulasnya.
Berkaitan dengan media digital, utamanya media sosial ada hal yang harus dipahami. Jangan asal saja memberi komentar di media sosial. Harus dilihat dulu, dimengerti, kemudian baru berkomentar. Bukan sebaliknya, komentar dulu, setelah ada masalah baru memberikan klarifikasi.
Apalagi sekarang ada konsekuensi hukumnya, ada undang-undang ITE yang bisa menjerat siapapun yang melakukan pelanggaran dalam menggunakan media digital. “Dari itu, manfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru dan bermanfaat guna pembinaan karir, peningkatan kapasitas diri, profesionalisme dan kompetensi guna melaksanakan tugas dan tanggung jawab,” urainya.
Kebutuhan staf kehumasan yang gesit dalam bekerja, berkompetensi andal, kapasitas diri yang terus meningkat cukup mendesak. Staf kehumasan juga harus mampu bertanggung jawab dan melakukan tugas dengan baik, bahkan melebihi ekspektasi yang ada. “Untuk mencapai hal seperti itu, jangan hanya melakukan hal yang rutin. Harus dapat berinovasi dan kreasi,” jelasnya.
Sebagai narasumber, Gubernur juga mengingatkan, kini masyarakat kian kritis. Mereka dapat memperoleh informasi dari manapun. Ini tuntutan bagi humas untuk menyebarkan informasi yang tepat, tidak berdusta, serta harus memanfaatkan kanal-kanal sosmed yang ada. “Atas pemberitaan yang tidak tepat, humas harus mampu mengklarifikasinya dengan cepat dan tepat,” urai Irianto.
Tak hanya di humas, keberadaan 1 atau 2 orang yang inovatif dan kreatif serta pekerja keras dapat menjadi agen perubahan dalam sebuah organisasi yang besar. Intinya, perkembangan kegiatan yang dilakukan pemerintah harus segera diketahui publik. Ini penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah juga meningkatkan kewibawaan pemerintah.(humas)