TANJUNG SELOR, MK – Bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Utara (Kaltara) Brigjend Pol Indrajit, Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara H Udin Hianggio, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) XIII Laksamana Pertama Judijanto, Kabinda dan sejumlah kepala OPD serta pejabat TNI/Polri, Rabu (19/12) kemarin, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie melakukan video conference dengan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, bersama yang mewakili Panglima TNI, Menteri Perhubungan, Menteri Kesehatan, Sekretaris Kemenko Polhukam dan Lembaga serta kementerian terkait lainnya.
Video conference ini dilakukan, kata Gubernur, berkaitan dengan upaya-upaya antisipasi terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat, serta kesiapan lainnya menjelang hari raya Natal dan menyambut Tahun Baru 2019.
“Disampaikan oleh Kapolri tadi, rapat koordinasi melalui video conference ini dilakukan berdasarkan evaluasi pengamanan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 lalu. Dalam penyelenggaraan Natal dan Tahun Baru sebelumnya, secara umum sudah baik terutama masalah kesehatan dan gangguan keamanan,” ujar Irianto.
Melalui koordinasi ini, lanjut Irianto, mengantisipasi kesiapan pemerintah bersama jajaran Polri dan TNI untuk menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2019. Tak hanya kesiapan keamanan, juga diantisipasi kesiapan kebutuhan pokok, keselamatan transportasi hingga kesehatan.
“Alhamdulillah, patut disyukuri Kaltara sampai sekarang dalam situasi yang kondusif. Begitu pun dengan kebutuhan pokok. Sesuai laporan dari OPD terkait, hingga kini stok kebutuhan pokok masih aman. Begitu pun dengan harga, masih terkendali. Melalui Tim Satgas Pangan, juga telah melakukan pengawasan,” kata Gubernur.
Melalui kesempatan tersebut, Irianto mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, utamanya warga Kaltara untuk senantiasa menjaga keamanan, ketertiban dan kebersamaan. Dengan saling hormat menghormati.
“Saya yakin, di Kaltara hal itu bisa kita lakukan. Saya yakin dengan komitmen masyarakat Kaltara yang tetap teguh menjaga kerukunan dan keutuhan NKRI di provinsi kita,” jelas Irianto.
Ditambahkan, dalam video conference tadi, berdasarkan penjelasan Kapolri, ada beberapa ancaman yang diantisipasi, menjelang Natal dan Tahun Baru nanti. Apalagi, momen saat ini adalah tahun politik menghadapi Pemilu Serentak 2019.
Ancaman tersebut, di antaranya soal terorisme. Menurut Kapolri, kelompok teroris bisa saja memanfaatkan momentum dan menunjukkan eksistensinya.
“Jadi terorisme menjadi perhatian yang cukup penting bagi kita menghadapi Natal dan Tahun Baru,” ungkap Kapolri.
Di samping itu, gangguan keamanan lain adalah sweeping yang dilakukan kelompok tertentu yang tidak ingin perayaan ini berjalan dengan lancar. Selain itu, ancaman bencana alam menjadi perhatian serius. Untuk itu, perlu keseriusan meminimalisasi kemungkinan bencana tersebut.
“Keamanan transportasi yang berkaitan dengan keselamatan, baik itu transportasi darat, laut, udara, juga menjadi perhatian. Kita harus memberikan kenyamanan bagi masyarakat sehingga mereka dapat melaksanakan Natal dan Tahun Baru sebaik-baiknya,” ujar Kapolri.(humas)