Pemkab Dorong Kecerdasan Anak Melalui Program Literasi

by Redaksi Kaltara

TANJUNG SELOR, MK – Peningkatan kompetensi literasi dan numerasi menjadi fokus Pemda Bulungan. Hal itu disampaikan Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, untuk kemampuan literasi membaca murid kelas IV SD di Bulungan pada 2016 masih 60 persen. Melihat kondisi tersebut, Pemda Bulungan terus membangun pondasi literasi dan numerasi di kelas awal tingkat kelas III SD.

“Fokus kita di Pemda Bulungan memastikan seluruh murid kelas III SD sudah memiliki keterampilan dalam literasi membaca,” kata Syarwani.

Dengan kemampuan literasi membaca murid kelas III SD ini diyakini mampu memudahkan mereka untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Jadi, kemampuan literasi membaca ini akan menjadi pondasi bagi anak di Bulungan untuk meneruskan pendidikan ke janjang yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Untuk mendorong literasi membaca, Pemda Bulungan telah melakukan beberapa langkah konkret dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,1 miliar melalui bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) untuk mengadakan buku bacaan bagi anak di daerah.

“Sekarang ini sudah ada 47.000 buku bacaan yang diadakan oleh Pemda Bulungan,” ungkapnya.

Hal ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kemampuan literasi membaca murid di tingkat dasar.

“Bagaimana anak bisa membaca kalau kita tidak memberikan fasilitas tersebut. Jadi, kita berharap murid kelas III SD sudah memiliki literasi dan numerasi yang kuat,” harapnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, menyampaikan bahwa gotong royong adalah salah satu kunci utama keberhasilan merdeka belajar.

“Sejak awal, merdeka belajar memang dirancang sebagai gerakan, sehingga semua lapisan masyarakat terlibat dalam transformasi sistem pendidikan,” Nadiem dalam keterangan rilisnya.

Terobosan merdeka belajar selalu melibatkan kolaborasi para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, satuan pendidikan, masyarakat umum, keluarga, dan mitra pembangunan.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah Australia melalui program Inovasi. Kemitraan ini adalah wujud konkret kolaborasi untuk menghadirkan transformasi di bidang pendidikan,” jelasnya.

Menurutnya, merdeka belajar adalah upaya sistemik untuk mengatasi krisis pembelajaran yang sudah berlangsung lama dan semakin parah karena pandemi. Pandemi justru menjadi kesempatan untuk mengakselerasi pendidikan dengan memberikan kemerdekaan bagi guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai karakteristik peserta didik.

“Pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas,” pungkasnya. (**)

Related Articles

Bagaimana Tanggapan Anda?....

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.