Erwin ditemukan dalam kondisi tak bernyawa tersangkut akar pohon bakau di RT 16, Kelurahan Karang Rejo.
Tarakan, MK – Masyarakat Kelurahan Karang Rejo dihebohkan dengan adanya penemuan mayat di pinggir sungai tepatnya somel RT 16, Kelurahan Karang Rejo, Jumat (8/4) sekitar pukul 14.00 Wita. Mayat diketahui bernama Erwin Suharja (35) tersangkut di akar pohon bakau pinggir sungai dalam keadan telungkup.
Mayat pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang tengah mandi di sungai tidak jauh dari lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Melihat adanya mayat, anak-anak lansung berteriak, setelah itu warga beramai-ramai datang melihatnya.
“Kebetulan saya lagi di rumah baru saja pulang Salat Jumat dan mau istirahat, tapi tiba-tiba ada orang laporan kalau ada penemuan mayat. Begitu saya cek ternyata benar,” ujar Ketua RT 16, Kelurahan Karang Rejo yang namannya tak mau dipublikasikan.
Mayat yang ditemukan di wilayahnya tersebut bukan berdomisili di lingkungan RT 16. Hanya saja dirinya mengetahui korban tinggal di daerah mana. “Almarhum tinggal di RT 21, Kelurahan Selumit Pantai dan memang Kelurahan RT 16 dan RT 21 hanya dibatasi oleh sungai tempat ditemukannya mayat. Selain itu yang saya tahu dia juga tinggal serumah bersama pamannya,” bebernya.
Sementara itu Purwanto keluarga korban kala dimintai keterangan menuturkan Erwin dari semalam tidak ada pulang ke rumah dan kemana perginya juga tidak diketahui. “Kamis (7/4) sore yang lalu memang dia pergi jalan menggunakan sepeda motornya, namun tidak tahu pergi kemana karena tidak ada pamit dengan saya. Usai pulang kerja dari bengkel, sorenya jalan lagi gak tahu kemana. Namun pada malam harinya tidak jauh dari rumah motornya ada terparkir tak jauh dari rumah” tutur Purwanto.
Ia mengetahui keponakannya sudah dalam kondisi tak bernyawa dari warga sekitar yang mengatakan adanya penemuan mayat. Penasaran dirinya pun mendatangi lokasi penemuan mayat melihat secara langsung. “Saya pikir dia main ke rumah kakak kandungnya, semenjak istrinya meninggal dunia usai melahirkan anaknya, memang dia sering main di rumah kakak kandungnya. Kebetulan rumahnya tidak jauh dengan rumah saya. Saya pikir, malam itu dia lagi menginap di rumah kakaknya,” ungkapnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, kakak kandung Erwin yakni Indra menuturkan sebelum menemukan sang adik dalam kondisi tidak bernyawa, dirinya tak ada melihat keberadaan Erwin. “Sebelum Salat Jumat, Paman Erwin memang sempat datang ke rumah saya untuk menanyakan di mana Erwin sekarang ini. Saya lagi di rumah bersama istri, waktu paman kami datang kebetulan saya sedang di dapur, istri saya yang menyambut. Saat itulah saya mendengarkan dari dapur paman sedang menanyakan keberadaan Erwin kepada istri saya,” ucapnya.
Karena tidak menaruh curiga dan mengira Erwin hanya berada di tempat mertuanya maka Indra kembali melajutkan aktifitas bersama istrinya. “Baru sekitar pukul 14.00 Wita kami mendapatkan laporan dari tetangga kalau Erwin ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di pinggir sungai. Begitu saya cek ternyata benar yang ditemukan itu adalah Erwin adik saya,” tuturnya sambil menangis.
Sementara itu, dikonfirmasai terpisah Kapolres Tarakan AKBP Dani Hamdani, melalui Paur Subbag Humas Polres Tarakan, Iptu Hadi Sucipto membenarkan adanya penemuan mayat di RT 16 Kelurahan Karang Rejo. “Saat ini mayat masih berada di RSUD Tarakan untuk dilakukan visum guna mengetahui pasti penyebab kematiannya. Sedangkan berdasarkan data dari TKP belum ditemukannya tanda-tanda kekerasan fisik yang menyebabkan korban meninggal dunia,” tegas Iptu Hadi
Hadi juga menambahkan, hingga saat ini pihak satuan reserse kriminal (Satreskrim) polres Tarakan masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya Erwin. “keluarga korban juga sudah melaporkan kejadian ini, semantara itu kami juga akan memanggil saksi-saksi yang berada disekitar TKP untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” akunya. (id/MK*1)
