TANA TIDUNG, MK – Bertempat di aula Rumah Sakit Akhamad Berahim Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Tidung, Selasa (16/7) gelar Survey Evaluasi Penilaian Penularan Filariasis Brugia Impact Survey (BIS), guna mengantisipasi penyakit kaki gajah.
Pemerintah Kabupaten Tana Tidung melalui Dinas Kesehatan terus berupaya untuk bisa mengetahui apakah masyarakat terkena penyakit- penyakit tertentu, salah satunya penyakit kaki gajah.
Penyakit kaki gajah atau filariasis disebabkan oleh infeksi cacing jenis filaria pada pembuluh getah bening, Cacing ini dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui gigitan nyamuk.
Sekretaris Dinas Kesehatan Tana Tidung dr Budi Samroni mengatakan hari ini adalah sosialisasi Survey Evaluasi Penilaian Penularan Filariasis Brugia Impact Survey (BIS).
“Jadi sampel kita ambil di KTT ini sebanyak 617 kepala keluarga (KK),kalau untuk individunya sekitar 1238 orang,” katanya.
Ia menjelaskan, kegiatan pengambilan darah pada malam hari untuk memeriksa mikroorganisme Cacing Filariasis ini pada warga, untuk menentukan apakah penduduk wilayah setempat sudah terbebas dari penyakit filariasis, dengan target kurang dari 1 persen atau maksimal 3 orang positif terdapat cacing filariasis di dalam tubuh.
Sesuai namanya lanjut dr Budi, kegiatan ini dilakukan malam hari di mulai dari pukul 22.00 sampai 02.00 WIB dini hari. Karena mikroorganisme cacing filariasis dalam darah paling aktif di malam hari. Dan hingga saat ini Tana Tidung belum ada masyarakat yang positif penyakit kaki gajah.
Kegiatan ini di Bantu oleh kepala desa, petugas kesehatan desa/kader desa, Babinsa, Babinkantibmas dan Linmas.
”Ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan program GEMAS atau Gerakan Membangun dan melayani masyarakat Kabupaten Tana Tidung, yang selalu ditekankan Bupati agar kita benar-benar terjun ke masyarakat melayani dengan baik,” ungkapnya.
Untuk diketahui , Kegiatan ini mulai dilaksanakan dari tanggal 17, dan akan berakhir pada 24 Juli mendatang. Tempat Pelaksanaan kegiatan ini, di 5 Kecamatan, yang terdiri dari 32 desa. (rko)