TANJUNG SELOR, MK – Tim Penggerak PKK Provinsi Kaltara siap menjadi motor penggerak kegiatan deteksi dini untuk pencegahan kanker serviks dan payudara bagi kaum wanita. Salah satunya yang dilakukan Selasa (24/10). Kegiatan deteksi dini dilakukan terhadap para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Kontrak wanita, beserta para istri ASN yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan (DWP) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara).
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang kanker, dan ikut mendorong pencegahannya. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kaltaar Hj Rita Ratina Irianto mengatakan, komitmennya untuk penyadaran terhadap pencegahan kanker dapat terus ditingkatkan.
“Saya harapkan kegiatan ini menjadi sarana edukasi bagi para kaum wanita khususnya aparatur sipil negara lingkup pemerintah provinsi kalimantan utara sehingga mampu mensosialisasikan dan mengedukasi wanita di lingkungan sekitarnya,” ujar Rita dalam kegiatan deteksi dini di Gedung Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-Perkim) Kaltara, Selasa (24/10).
Untuk diketahui penderita kanker tertinggi di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. “Mari kita dukung dan sukseskan kegiatan pencanangan deteksi dini pada ini karena kanker datang tidak hanya pada orang sakit namun orang sehat juga memiliki potensi yang sama. Karena itu, mari kita pahami dengan benar bagaimana cara mendeteksi kanker secara mandiri, dan bagikan kepada masyarakat luas,” sambungnya.
Kegiatan ini diprakarsai oleh TP PKK dan DWP Kaltara, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kaltara. Hal ini mengacu pada sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/4929/SJ ,tentang Deteksi Dini Kangker Serviks dan payudara, tanggal 29 September 2017. Kemudian ditindakalnjuti dengan Surat Edaran Gubernur, Nomor 440/1280/UNBER/GUB Deteksi Dini Kanker Serviks dan Payudara Bulan Oktober 2017, pada 9 Oktober 2017 lalu.
Rita menambahkan, wanita memiliki peran besar dalam memajukan pembangunan generasi penerus yang cerdas dan sehat. Karena itu dengan digelarnya kegiatan tersebut, diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
“Tidak ada niatan lain, selain bagaimana masyarakat kita di Kaltara dapat terhindar resiko penyakit kanker. Baik itu serviks maupun kanker payudara. Maka dari itu, kita sebagai aparatur pemerintah harus menjadi contoh yang baik bagi masyarakat,” imbuhnya. (humas)