PANTAU: Kapolres Tana Tidung AKBP Didik Purwanto S.H.,SIK saat memantau ketersediaan bahan pembuat tempe dan tahu di salah satu pembuat tahu di Tana Tidung.
TANA TIDUNG, MK – Selama bulan suci Ramadan 1444 H/2023 M, Polres Kabupaten Tana Tidung melaksanakan patroli cek harga sembako dan ketersediaan bahan pangan dan ketersedian Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Tana Tidung.
Kegiatan ini juga sebagai antisipasi peredaran bahan makanan yang mengandung zat berbahaya maupun masa kadaluarsa.
Perkembangan harga dan stok sembako dan juga BBM berdasarkan hasil pendataan yang diperoleh, secara umum harga sembako di Kabupaten Tana Tidung masih stabil.
Kapolres Tana Tidung AKBP Didik Purwanto S.H.,SIK mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengecek dan memonitor harga, stok ketersediaan sembako dan antisipasi peredaran makanan kadaluarsa atau mengandung zat berbahaya, serta kesediaan BBM.
“Kegiatan ini akan terus dilakukan untuk memantau fluktuasi harga oleh pedagang dan melindungi konsumen dari peredaran makanan kadaluarsa terlebih selama bulan Ramadan”, ujar Kapolres.
Dalam tinjauannya, semuanya masih tersedia termasuk stabilitas harga. Walaupun ada beberapa bahan terjadi fluktuasi atau kenaikan, namun ini masih dianggap normal, contohnya cabai rawit yang saat ini diangka Rp 120 per kilogram.
“Kami akan terus memantau di seluruh pasar untuk mengecek ketersediaan maupun stabilitas harga, termasuk langkah-langkah pengawalan, pengawasan, pendistribusian bahan-bahan kebutuhan pokok mulai dari agen sampai pasar,” ujarnya.
Saat ini stok bahan kebutuhan pokok masyarakat masih tersedia. Pihak Polres Tana Tidung akan melakukan pencegahan sedini mungkin utamanya untuk oknum pedagang yang mungkin mencoba memanfaatkan momen Ramadan.
“Bagi pedagang yang mungkin mau melakukan penimbunan ataupun meningkatkan harga tanpa pengawasan, saya imbau untuk tidak melakukan hal tersebut karena kami dari Polres akan melakukan pengawasan begitupun dengan BBM,” ujarnya
Kepala Dinas Disperindagkop Tana Tidung, Hardani Yusri mengatakan, harga sembako di wilayahnya masih tetap stabil dari awal tahun 2023.
“Kami terus memantau perkembangan harga sembako di pasar Induk Imbayud Taka agar tidak terjadi kenaikan,” ujar Hardani Yusri.
Menurutnya, pihaknya tetap melakukan pemantauan ketersediaan pasokan sejumlah komoditas pokok agar harga tetap stabil di pasar.
Diakuinya, harga barang di Tana Tidung cenderung cukup mahal dibanding dengan daerah lain. Hal tersebut bisa dikatakan wajar, mengingat biaya produksi dikeluarkan juga cukup mahal, ditambah dan paling mendasar tidak adanya distributor besar di yang tersedia di Kabupaten Tana Tidung.
“Memang kendala kita saat ini semua pedagang masih mendatangkan barang dari luar daerah, sehingga membuat ongkos lebih mahal,”ungkapnya.
Menurutnya, sangat penting dengan adanya distributor di Kabupaten Tana Tidung sehingga harga sembako di Tana Tidung pun lebih murah dan relatif stabil.
“Sekarang ini kita mengusahakan untuk mengambil dari Bulog untuk dapat menstabilkan harga sembako di Tana Tidung ini,” jelasnya.
Selain itu, selama Ramadan ini pihak Disperindagkop juga menggelar pasar murah di empat kecamatan yang ada di Tana Tidung.
Dengan adanya kegiatan pasar murah dan operasi pasar diharapkan bisa membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok dengan harga terjangkau atau lebih murah dari harga toko dan pedagang pasar.
“Kita harapkan dengan kegiatan ini nantinya bisa membantu warga, kami juga akan terus melakukan pengawasan terhadap harga sembako hingga menjelang Idul Fitri” pungkasnya. (rko)